Cuaca Buruk, Warga Pulau Terluar di Nias Selatan Terancam Kelaparan

Sudah 3 minggu kapal logistik tidak berlayar

Nias Selatan, IDN Times – Warga di Pulau Simuk, Kecamatan Simuk, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara terancam kelaparan. Pulau terluar Nias Selatan yang berbatasan langsung dengan India tidak bisa disinggahi kapal pengangkut logistik.

Penyebab kapal logistik tidak datang karena diduga cuaca buruk. Dalam beberapa waktu terakhir, gelombang di perairan Nias Selatan memang tengah tinggi.

"Warga sudah mulai kehabisan stok bahan pokok karena pasokan ke Pulau Simuk terganggu. Harus ada solusi tepat dan cepat yang harus dilakukan pemerintah pusat," ujar Parlindungan Purba, mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, mendapat informasi dari Simuk, seperti dilansir ANTARA, Rabu (20/9/2023).

1. Sudah tiga minggu tidak ada kapal berlayar ke Pulau Simuk

Cuaca Buruk, Warga Pulau Terluar di Nias Selatan Terancam KelaparanPantai Sorake Nias Selatan (instagram.com/warmwaterstudio)

Kata Parlindungan, berdasarkan laporan dari masyarakat di Pulau Simuk sudah tiga minggu kapal dari Pulau Tello atau dari Teluk Dalam tidak bisa berlayar ke Pulau Simuk.

Menurut laporan, biasanya dua minggu saja kapal tidak masuk Pulau Simuk, seluruh warga akan mulai cemas, sebab jalur logistik hanya dari Pulau Tello atau dari Teluk Dalam.

"Ini sudah tiga minggu kapal pembawa logistik tidak masuk. Warga terancam kelaparan," katanya.

2. Sebagian besar warga sudah makan sagu

Cuaca Buruk, Warga Pulau Terluar di Nias Selatan Terancam Kelaparanilustrasi sagu (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Saat ini, kata dia, sebagian besar warga di sana sudah memakan sagu sebagai konsumsi. Karena kondisi stok beras kian menipis.

Parlindungan berharap pemerintah bisa melakukan langkah tepat dan cepat menangani dampak cuaca buruk di Simuk.

"Salah satunya adalah dengan mendistribusikan bantuan pangan melalui angkutan udara," katanya.

3. Sudah komunikasi dengan BPBD Sumut

Cuaca Buruk, Warga Pulau Terluar di Nias Selatan Terancam KelaparanIlustrasi kapal (IDN Times/Sukma Shakti)

Parlindungan menyebutkan, kondisi di Pulau Simuk sudah dilaporkan Pemkab Nias Selatan ke Basarnas.

"Saya juga sudah berkomunikasi dengan BPBD Sumut. Warga Pulau Simuk harus dibantu," kata Parlindungan yang pernah menjabat Ketua Apindo Sumut dan anggota DPD RI.

Harapannya cuaca juga membaik sehingga Basarnas juga bisa menyalurkan bantuan lebih cepat melalui laut. Parlindungan mengungkapkan Pulau Simuk adalah penghasil kopra. Tidak ada persawahan dan pada umumnya warga berladang, khususnya mananam ubi untuk kebutuhan pakan ternak.

Baca Juga: Insiden 7 September, Guru Jaga 324 Siswa saat Bentrok Relokasi Rempang

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya