Cerita Gubernur Edy Rahmayadi Soal Luhut Kena Marah Istrinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Simalungun, IDN Times – Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi bercerita soal salah satu sosok penting dalam karir hidupnya di militer. Adalah Devi boru Simatupang, istri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang merupakan sosok penting bagi Edy.
Edy pun bercerita kisah lamanya. Bagaimana Devi dianggap sebagai kakak yang juga mengasuh Edy. "Terkhusus kakak Ibu Devi boru Simatupang. Saya seperti ini karena diasuh oleh beliau," kata Edy, dalam pidatonya saat pembukaan Woman 20 (W20) Summit di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
1. Edy sudah dekat dengan istri Luhut sejak berpangkat Kapten
Edy pun bercerita, kedekatannya dengan Devi sudah lama. Saat itu dirinya masih berpangkat kapten. Bahkan, karena kedekatannya itu membuat tidak ada yang berani memarahi Edy.
"Dari bapak beliau pangkatnya kolonel, saya masih kapten. Jadi tidak ada yang berani marahi saya dahulu karena ada kakak saya ini," kenangnya.
Baca Juga: W20 Perkuat Pemberdayaan Ekonomi bagi Perempuan
2. Menteri Luhut dimarahi istrinya karena Edy
Edy pun bercerita, gara-gara dia, Menteri Luhut juga sampai kena marah istrinya. Edy mengatakan, dirinya dihubungi Luhut sebelum berangkat ke acara W20. Luhut memintanya datang ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2).
"Walaupun Subuh tadi saya ditelepon oleh beliau (Luhut). Edy kau datang? Datang. Kau cari perkara. Apa pak? Aku dimarahi oleh boruku (istriku). Kalau sudah cerita boru komandan mana pun di bawahnya itu. Jadi kau datang bertemu denganku setelah itu aku belum selesai kau tinggalkan saja aku," kata Edy menirukan obrolannya dengan Luhut.
3. Edy yakin TSTH2 bakal berkembang
Sebelumnya, Menteri Luhut Binsar optimis pembangunan TSTH2 bisa sesuai target dan segera bisa berkontribusi untuk pertanian Indonesia. "Saya ucapkan terima kasih pembangunan ini dari awal terus didukung Pak Edy Rahmayadi, bupati, dan jajaran di sini. Progresnya sangat bagus, saya tak terbayang progresnya sudah seperti ini," kata Luhut.
TSTH2 akan menjadi tempat penelitian berskala internasional untuk tanaman pangan dan herbal. Diharapkan dari tempat ini muncul bibit-bibit unggul ataupun produk-produk unggul untuk memajukan pertanian Indonesia.
Menurut keterangan Edy Rahmayadi, pada tahap pertama akan dibangun gedung riset pertanian, gedung riset herbal I, gedung smart green house, gedung screen house dan ruang kontrol pertanian. Ada juga sarana pendukung seperti gedung mess karyawan, gerbang dan Pos Satpam, jalan, area parkir serta pagar keliling di lahan seluas 30 hektar.
"Baru 20 persen sudah seperti ini, saya juga kagum. Ini satu-satunya di Indonesia, tempat research yang paling lengkap untuk pertanian dan herbal," kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga menambahkan, hasil riset tidak hanya menargetkan pasar nasional, tetapi juga internasional. "Bukan cuma untuk kita, tetapi juga kita targetkan hasilnya ke luar negeri. Saya yakin bisa karena ilmuan kita di sini jago-jago," ungkap Edy Rahmayadi.
Baca Juga: W20 Summit Danau Toba, PTAR Tegaskan Komitmen Keberagaman Gender