Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini Kronologisnya

Hasil visum dan pemeriksaan 16 saksi

Medan, IDN Times - Kematian Golfrid Siregar, aktivis Hak Asasi Manusia dan lingkungan untuk sementara disimpulkan tewas akibat kecelakaan tunggal.

Hasil ini dibeberkan oleh Polda Sumatera Utara setelah membentuk tim untuk menyelidiki kematian Golfrid. Polda pun memberikan penjelasan bagaimana laka lantas tunggal itu bisa terjadi.

“Kami melakukan penyelidikan komprehensif terhadap dugaan yang ada. Ibarat ini membuat gambar dari sebuah cerita. Dari kejadian terus kita susun menjadi gambaran suatu kasus yang kita peroleh dari fakta fakta dan dari saksi,” ungkap Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, Jumat (11/10) siang.

1. Golfrid diduga mengalami kecelakaan setelah pulang dari rumah keluarga

Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini KronologisnyaIDN Times/Prayugo Utomo

Menurut Kapolda sudah 16 orang saksi yang diperiksa dalam kasus kematian Golfrid. Saksi itu adalah orang yang melihat Golfrid sebelum ditemukan di Underpass Jalan AH Nasution (Titi Kuning) dan setelah korban ditemukan. Golfrid meninggal dunia Minggu (6/10) setelah mendapat perawatan intensif selama tiga hari.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Andi Rian Djajadi menjelaskan, Golfrid pamit dari rumahnya di Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kecamatan Padang Bulan Selayang, Kota Medan, Rabu (2/10) sekira pukul 17.00 WIB.

Kemudian korban pergi ke rumah keluarganya di Jalan Bajak 1, Kecamatan Medan Amplas. Dia juga bertemu dengan sejumlah orang lainnya.

“Baik di warung dan di rumah pamannya atas nama Kennedi Silaban. Kemudian korban meninggalkan rumah pamannya, sekitar pukul 23.50 WIB. Lalu korban ditemukan di Underpass antara pukul 00.15 sampai 00.30 WIB. Jadi ada jeda waktu 30 menit sampai 45 menit. Waktu itu kondisi hujan. Kondisi jalan basah,” ungkap Andi Rian.

Baca Juga: Pengakuan Istri Golfrid Aktivis Walhi Sumut: Almarhum Jarang Curhat

2. Golfrid diduga terhempas ke trotoar

Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini KronologisnyaIDN Times/Prayugo Utomo

Kepala Satuan Lalu lintas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihatini menjelaskan saat ditemukan, kondisi luka Golfrid sebagian besar di bagian kanan tubuhnya.

“Saat itu kondisi (Golfrid) luka pada mulut, kuping dan juga hidung mengeluarkan darah. Lebam pipi sebelah kanan, dan juga mata sebelah kanan. Ada goresan di jari kaki luka lecet di sebelah kanna . Di siku ada luka lebam di tangan kiri,” ungkap Juliani.

Pihaknya juga sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka menduga sepeda motor korban terhempas ke trotoar.

“Kami mengukur shock (sepeda motor) yang sebelah kanan, ketinggiannya 28 Cm. Dia kemungkinan merapat ke trotoar. Trotoar itu tingginya 25 Cm. Sepeda motor sisi kanan menghantam trotoar dan korban terjatuh,” jelasnya.

Golfrid juga diduga tidak memakai helm saat kecelakaan. Helm itu ditentengnya di lengan kiri. Karena petugas melihat ada luka pebam di tangan bagian kiri.

3. Sepeda motor Golfrid rusak di bagian kanan

Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini KronologisnyaIDN Times/Prayugo Utomo

Saat kejadian itu, awalnya Unit Lantas Polsek Delitua mendapat informasi. Golfrid dibawa ke Rumah Sakit Mitra Sejati.

Namun sayangnya saat itu ruang ICU penuh. Sehingga dia dirujuk ke RSUP H Adam Malik, Medan.

Polisi pun memeriksa kendaraan milik Golfrid. Honda CBR BK 4214 AIE itu mengalami kerusakan di bagian kanan.

“Dari sisi kendaraan, sein kanan patah, stang kanan tergores, bagian bawah tergores. Pijakan rem belakang juga bengkok. Termasuk knalpot ada gesekan pada bagian luar,” tukasnya.

Selain itu spion kanan juga patah. Pedal kaki penumpang dekat knalpot juga patah.

Kata Juli, itu yang menguatkan jika Golfrid mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal.

4. Ada kandungan alkohol di cairan perut Golfrid

Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini Kronologisnyapexels.com/Rawpixel

Kepala Laboratorium Forensik Cabang Medan Kombes Wahyu Marsudi dalam kesempatan itu juga mengatakan jika pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di laboratorium. Cairan lambung Golfrid diperiksa.

“Itu kita temukan positif alkohol. Kemudian dari isi lambung dan kita lakukan pemeriksaan, kita tidak temukan adanya narkoba maupun Cairan toxic yang lain,” ungkapnya.

Penelitian dilakukan Rabu (9/10) atau enam hari setelah kejadian. “Jadi dari hasil ini kita analisa bahwa si korban itu mengonsumsi alkohol cukup bisa dikatakan banyak,” pungkasnya.

5. Barang-barang milik Golfrid digondol orang yang mengantarnya ke rumah sakit

Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini KronologisnyaIDN Times/Prayugo Utomo

Polda Sumut menciduk tiga orang yang mengantarkan Golfrid ke rumah sakit. Mereka adalah Kempes, Feri dan Wandes.

Mereka mengambil barang-barang milik Golfrid. Komputer jinjing, ponsel, dompet, cincin dan berkas-berkas yang ada di dalam tas Golfrid.

Mereka mengambil barang-barang itu setelah mengantarkan Golfrid. Lantas barang-barang itu sempat dijual mereka. Hingga akhirnya mereka ditangkap.

Komputer jinjing, ponsel dan berkas sudah dikembalikan. Yang belum ditemukan, cincin dan dompet serta satu ponsel lagi. Dompet itu dibuang ke sungai. Uang Rp150 ribu di dalam dompet diambil untuk sarapan pagi.

“Kebetulan pelaku ini berkomplot 5 orang. Tapi sampai dengan saat ini yang bisa kita amankan ada 3 orang. Dua lagi masih dilakukan pengejaran,” imbuh Kombes Andi Rian.

Baca Juga: [BREAKING] Tiga Pria Pengantar Golfrid ke Rumah Sakit Ditangkap Polisi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya