Hujan Deras, Longsor dan Banjir Melanda Kawasan Parapat Danau Toba

Takut longsor dan banjir susulan, warga Parapat mengungsi

Simalungun, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur daerah Kabupaten Simalungun khususnya di Hutan Sualan, Nagori Sibaganding, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kamis (13/5/2021) sore hari menimbulkan longsor.

Para wisatawan atau pengendara yang hendak menuju ke kawasan wisata Danau Toba diminta berhati-hati.

Baca Juga: [BREAKING] Jalan Lintas ke Parapat Danau Toba Terendam Banjir Lumpur

1. Bebatuan dari tebing tergerus menutup jalan ketinggian 1-3 meter

Hujan Deras, Longsor dan Banjir Melanda Kawasan Parapat Danau TobaJalan tertutup tumpukan bebatuan mencapai 1 meter (Istimewa/IDN Times)

Tebing yang berada di atas Jalan Lintas Sumatera (Jalisum) tersebut tergerus yang membuat bebatuan dan tanah tumpah sampai menutupi jalan sepanjang 15-30 meter. Situasi ini membuat lalu lintas berhenti total.

Bencana alam ini turut membuat warga yang tinggal di sana ketakutan karena debit air cukup deras dengan ketinggian sekitar 15 cm yang disertai batu dan tanah. Sementara sampai longsor mulai berhenti, tampak puluhan kunit tumpukan bebatuan berserak, mulai dari sisi tebing hingga ke atas badan Jalisum. Ketinggian antara 1-3 meter.

2. Sungai meluap membuat badan jalan seperti sungai

Hujan Deras, Longsor dan Banjir Melanda Kawasan Parapat Danau TobaBadan Jalisum berubah seperti sungai deras (Istimewa/IDN Times)

Banjir terjadi di Jalisum yang berada di titik masuk objek wisata Danau Toba, Parapat. Di sana air mengalir juga cukup deras karena meluap dari Sungai Natu Gaga. Sungai tidak mampu menampung debit air dari atas Bukit Bangun Dolok dan Buttu Makasang.

Material batu koral besar serta batang dan potongan kayu bekas tebangan maupun lumpur turut terseret ke badan jalan hingga ke rumah penduduk. Tidak sedikit warga menangis melihat Jalisum di Parapat berbentuk sungai yang cukup deras dan ketinggian mencapai 60-70 cm.

3. Takut longsor dan banjir susulan, warga memilih mengungsi

Hujan Deras, Longsor dan Banjir Melanda Kawasan Parapat Danau TobaBadan Jalisum berubah seperti sungai deras (Istimewa/IDN Times)

Bencana alam di dua titik di daerah Parapat ini tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi warga yang tinggal di sana memilih untuk mengungsi karena sangat kuatir dengan munculnya longsor dan banjir susulan.

Sementara upaya untuk membatu warga, Kapolsek Ipda Hosea Ginting bersama anggotanya, Kieamil 11 Parapat, Camat Girsip Simaibang, Lurah Parapat bersama para Kepala Lingkungan, sudah turun ke lokasi. Tindakan yang sama juga dilakukan Satlantas Polres Simalungun.

Guna memindahkan material batu dan tanah,  sekitar dua unit alat berat sudah diturunkan ke lokasi, tetapi lalu lintas belum dapat dilalui oleh pengendara.

4. Polisi meminta warga berhati-hati

Hujan Deras, Longsor dan Banjir Melanda Kawasan Parapat Danau TobaKasat Lantas Polres Simalungun AKP Hendri Aritonang mengatur lalu lintas (Istimewa/IDN Times)

Mengenai kondisi lalu lintas ini, Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Hendrik Aritonang mengimbau pengguna jalan lebih berhati-hati melintas. Dan bagi warga yang dari Kota Pematangsiantar menuju Parapat terpaksa menggunakan jalur alternatif.

"Bagi yang dari Siantar menuju Parapat atau Toba kami alihkan dari Simpang Palang, sedangkan dari Parapat ke Pematangsiantar masih bisa, dilalui satu kendaraan. Akan tetapi kami melakukan sistem buka tutup karena masih mengerjakan pembersihan material," katanya.

Baca Juga: Lebaran Pertama, Gunung Sinabung 2 Kali Erupsi Setinggi 1.000 meter

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya