Vesswic Lakukan Monitoring Kesehatan Gajah di Sumatra Secara Berkala

Pemberian obat cacing pada gajah dilakukan secara berkala

Medan, IDN Times - Upaya perlindungan populasi, Veterinary Society Sumatran Wildlife Conservation (Vesswic) melakukan monitoring kesehatan gajah di sejumlah tempat di kawasan Pulau Sumatra. 

Direktur Veterinary Society Sumatran Wildlife Conservation, drh. Muhammad Wahyu, mengatakan penilaian dasar sebagai indikator kesehatan gajah adalah dengan melakukan penilaian Body Condition Indesk (BCI) untuk melihat berat badan gajah.

"Indikatornya dilihat dari berat badan, apakah gajah tersebut kekurusan atau kegemukan. Setelah itu, tim medis akan estimasi penilaian berat badan melalui pengukuran lingkar badan dan tinggi bahu gajah," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (9/2/2022). 

1. Perkembangan ideal berat badan gajah dapat dilihat secara berkala tiga bulan sekali

Vesswic Lakukan Monitoring Kesehatan Gajah di Sumatra Secara BerkalaIDN Times/Dok.Veterinary Society Sumatran Wildlife Conservation

Wahyu menjelaskan perkembangan ideal berat badan gajah dapat dilihat secara berkala tiga bulan sekali. Kemudian, hasil penilain itu menjadi dasar tim medis Veterinary Vesswic melakukan diagnosa klinik. Namun, apabila ditemui gajah dengan kondisi sangat kurus, tim medis akan melakukan anamnesa.

"Anamnesa itu pendalaman informasi tentang gajah terhadap mahoutnya yang berkaitan dengan bagaimana nafsu makan dan pola pemberian pakannya, sebagai analisis dan penelusuran terhadap predisposisi malnutrisi yang dialami oleh gajah," ujarnya.

2. Jika ditemui gajah dengan kondisi sangat kurus, tim medis akan melakukan anamnesa dan ambil sampel darah/kotoran untuk diperiksa

Vesswic Lakukan Monitoring Kesehatan Gajah di Sumatra Secara BerkalaIDN Times/Dok.Veterinary Society Sumatran Wildlife Conservation

Akan tetapi, jika informasi tersebut belum mencukupi, maka akan dilanjutkan dengan pengambilan sampel kotoran atau darah untuk diperiksa di laboratorium.

Dikatakannya, hasil itulah yang menuntun tim medis dalam menetapkan diagnosa penyakit dan masalah kesehatan gajah, sehingga dapat dilakukan tindakan perawatan, pengobatan sesuai kebutuhannya.

3. Pemberian obat cacing juga dilakukan secara berkala

Vesswic Lakukan Monitoring Kesehatan Gajah di Sumatra Secara BerkalaIlustrasi Gajah Sumatra. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Selain kegiatan BCI, tindakan deworming atau pemberian obat cacing pada gajah juga dilakukan secara berkala setiap tiga atau empat bulan sekali. "Pemberian obat cacing ini didasari dari siklus reinvestasi dan pola hidup cacing dari luar hingga ke saluran cerna gajah," ungkapnya. 

Dengan rutin deworming, diharapkan akan dapat membatasi tingkat investasi parasit di dalam saluran cerna gajah, yang akan membantu gajah dalam efektivitas penyerapan nutrisi dari pakan yang dimakan.

4. Hal penting dari monitoring adalah mampu berkomunikasi secara intens dengan mahout

Vesswic Lakukan Monitoring Kesehatan Gajah di Sumatra Secara BerkalaIDN Times/Dok.Veterinary Society Sumatran Wildlife Conservation

Selain rutin monitoring kesehatan gajah, tim medis Vesswic juga melakukan tindakan khusus terhadap gajah-gajah yang alami masalah kesehatan. "Gajah sakit akan diberikan pengobatan, antibiotik, vitamin, dan obat-obat lainnya," ujarnya.

Dari kegiatan monitoring itu, Wahyu bilang, hal penting dalam pelaksanaannya adalah tim medis diharapkan mampu berkomunikasi secara intens dengan mahout terkait bagaimana melakukan perawatan dan pemeliharaan gajah sesuai dengan kebutuhan dan perilaku alami gajah.

"Sehingga peningkatan pola pemeliharaan akan terus berlanjut, dan kualitas kesehatan gajah akan terus mengalami perbaikan," pungkasnya. 

Beberapa waktu lalu, tim medis Vesswic melakukan monitoring terhadap gajah jinak di wilayah kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau dan Balai Taman Nasional Tesso Nilo. Kegiatan monitoring kesehatan gajah juga dilakukan di Pusat Latihan Gajah Minas Riau, Pusat Latihan Gajah Sebanga dan Taman Wisata Alam Buluh Cina.

Baca Juga: Sejarah Ekowisata Tangkahan, Ada Gajah Jinak untuk Patroli

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya