Tak Digaji 9 Bulan, ABK Asal Siantar Nekat Lompat dari Kapal China

Ditemukan nelayan Karimun di laut dengan kondisi lemas

Pematangsiantar, IDN Times - Anak Buah Kapal (ABK) asal Kota Siantar, Sumatera Utara, Reynalfi bersama rekannya Andri Juniansyah asal Nusa Tenggara Barat (NTB) nekat melompat dari kapal China ke laut Karimun, Kepulauan Riau. 

Reynalfi bersama rekannya itu beruntung ditemukan nelayan, Sabtu (6/6) dini hari meskipun dalam kondisi lemas. Keduanya nekat mengambil keputusan itu karena kerap mendapat siksaan di kapal tempat mereka bekerja.

1. Reynalfi diajak temannya bekerja sebagai ABK

Tak Digaji 9 Bulan, ABK Asal Siantar Nekat Lompat dari Kapal ChinaFlickr.com

Ayah dari Reynalfi, Herianto yang ditemui di kediamannya, Jalan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba, pada Minggu (7/6) bercerita awal anaknya yang masih berusia 22 tahun itu memutuskan merantau untuk menjadi ABK. 

Sekitar bulan September 2019, Reynalfi yang masih berusia 22 tahun itu diajak temannya yang juga berasal dari Kota Siantar. Kemudian Reynalfi bersama 3 orang teman sekampung berangkat ke Jakarta untuk terlebih dahulu belajar bahasa asing dan latihan di perairan. 

"Dia berangkat ke Jakarta September 2019. Setelah itu, katanya dia sekolah. Nggak tahu sekolah apa. Di sekolah itu katanya belajar bahasa, latihan di air," kata Herianto. 

Baca Juga: Menggunakan Tongkat, Madonna Ikut Aksi Protes Kematian George Floyd

2. Dijanjikan gaji berkisar 8-10 juta per bulan namun tak pernah didapatkan

Tak Digaji 9 Bulan, ABK Asal Siantar Nekat Lompat dari Kapal ChinaReynalfi bersama rekannya Andri Juniansyah asal Nusa Tenggara Barat (NTB) nekat melompat dari kapal China ke laut Karimun, Kepulauan Riau.  (Dok. IDN Times)

Reynalfi menjadi ABK lewat jalur resmi, dimana semua dokumennya telah disiapkan. Untuk menjadi ABK, Reynalfi dijanjikan gaji sebesar Rp 8-10 juta perbulan untuk menyortir cumi-cumi di Thailand. 

"Mereka ini bukan ilegal. Lengkap semua suratnya. Ada paspornya, disuruh buat rekening lagi. Lengkap semua," jelasnya. 

Ironisnya, sejak bekerja Reynalfi tidak pernah mendapat haknya itu. Bahkan dia kerap disiksa. "Jadi, tadi malam dia telepon pakai handphone polisi. Baru tadi malam itulah kami komunikasi. Selama ini nggak pernah. Nangis dia cerita tadi malam," ujarnya. 

3. Terombang-ambing di laut selama 7 jam sebelum ditemukan nelayan

Tak Digaji 9 Bulan, ABK Asal Siantar Nekat Lompat dari Kapal ChinaKedua orangtua Reynalfi menunggu kepulangan anaknya. (IDN Times/Gideon Aritonang)

Reynalfi bersama rekannya asal NTB saat ini diamankan di Polsek Karimun, Kepulauan Riau. Kepada orangtuanya, Reynalfi bercerita terombang-ambing di laut selama 7 jam sebelum ditemukan nelayan setempat. 

"Dia cerita kalau belum ada digaji. Dikasih makan sekali dua hari. Itupun nasi putih aja. Dipukuli kalau kerjanya lelet. Syukurlah ada nelayan yang menolong. Kondisinya katanya sudah sehat," tutur Herianto. 

Herianto menuturkan, Reynalfi merupakan sosok pekerja keras dan bergaul. "Dia kerja untuk bantu orangtuanya, bantu keluarganya. Pekerja keras orangnya. Pernah juga dia kerja di rumah makan, kerja kelapa sawit di Riau. Setelah tamat sekolah, dua tahun dia di Riau," papar Herianto.

"Belum tahu kapan pulang (ke Siantar). Masih mau ke Jakarta katanya. Itupun kata Reynalfi, setelah dari Jakarta, dia mau ke NTB. Mau kerja di sana. Tapi nggak tahu kerja apa," terangnya.

Baca Juga: Mirip Reza Rahadian, 10 Foto Ofan Aktor FTV yang Adegan Iklannya Viral

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya