Mahasiswa Demo di DPRD Sumut Protes Jokowi dan Singgung Bobby

Klaim gerakan aksi tak ditunggangi kepentingan mana pun

Medan, IDN Times - Mahasiswa Universitas Sumatra Utara (USU) menyambangi Kantor DPRD Sumut, Senin (12/02/2024). Gerakan yang diinisiasi oleh Aliansi Mahasiswa Rakyat Menggugat ini membawa aspirasi untuk memprotes Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang mereka anggap telah ikut campur dalam kontestasi pemilu.

Begitu pula Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution yang secara terang-terangan ikut berkampanye. embawa setidaknya 5 tuntutan ke meja DPRD Sumut, massa aksi menginginkan pemilu yang jatuh pada tanggal 14 Februari nanti berjalan dengan damai. Aksi yang dihelat siang hari ini mereka beri tajuk "Rakyat Vs Rezim Jokowi".

1. Bawa tuntutan makzulkan Jokowi

Mahasiswa Demo di DPRD Sumut Protes Jokowi dan Singgung BobbyMahasiswa bakar ban di depan kantor DPRD Sumut 12/02/2024 (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Puluhan mahasiswa kompak membentangkan spanduk dengan narasi-narasi protes. Salah satunya adalah "Makzulkan Jokowi, Kami Muak". Massa aksi mengatakan jika pihaknya ingin menggaungkan kepada dunia bahwa Indonesia telah mundur ke belakang.

"Kekonyolan dan cawe-cawe ditunjukkan Jokowi terang-terangan. Kami resah dan kecewa dengan Jokowi dan apa yang telah ditunjukan oleh mereka (jajaran pemerintahan). Negeri ini milik seluruh rakyat, bukan pejabat. Kita tidak ingin bangsa yang kita kawal dihancurkan dan direnggut oleh presiden," kata Putra selaku koordinator aksi.

Aksi ini juga menyinggung bahwa telah banyak perlawanan dari kampus seluruh Indonesia. Di mana perlawanan tersebut dilakukan langsung oleh para petinggi kampus dan guru-guru besarnya.

"Tidak hanya mahasiswa, guru-guru besar juga telah menyampaikan keresahannya. Ada apa? Tentu ini ada yang tak beres. Apakah mungkin Perguruan Tinggi minim kajian? Apakah mungkin mereka partisan? Tidak! Apakah kita partisan? Ya, kita partisan terhadap keadilan!" tegasnya.

Baca Juga: Aksi di DPRD Sumut, Massa Bawa Poster Makzulkan Jokowi

2. Klaim gerakan mahasiswa tak ditunggangi kepentingan pasangan capres-cawapres tertentu

Mahasiswa Demo di DPRD Sumut Protes Jokowi dan Singgung BobbyKoordinator aksi, Fahrozi, ketika berorasi di depan puluhan polisi (IDN TIMES/Eko Agus Herianto)

Fahrozi yang merupakan salah satu koordinator aksi menyebutkan jika mereka menjamin aksi yang pihaknya inisiasi tak ditunggangi kepentingan pasangan calon presiden mana pun. Sebab, aksi ini dikatakannya murni dari gerakan dari mahasiswa yang membela rakyat.

"Kami tak mau diklaim sebagai gerakan 01, 02, atau 03. Ini murni dari masyarakat. Kami punya kajian, kajian ini kami bentuk di kampus. Salah satunya adalah meminta dan memaksa TNI dan Polri untuk bersikap netral," jelasnya.

Fahrozi menyampaikan rasa kecewa dan takutnya terhadap pemilu yang akan dihelat 2 hari lagi. Ia mewanti-wanti jangan sampai ada kecurangan yang terjadi nanti.

"Kami tak terima suara kami dibola-bola, kami tak terima demokrasi kami diakal-akali. Kami minta tanggung jawab kepada ASN, Polri, dan lain-lain agar netral. Karena legitimasi mereka bisa berpengaruh terhadap pilihan rakyat," tambahnya.

3. Sindir Bobby Nasution yang sulap agenda Pemko Medan mewakilkan banyak unsur berwarna biru muda

Mahasiswa Demo di DPRD Sumut Protes Jokowi dan Singgung BobbyAksi mahasiswa yang tuntut Jokowi segera dimakzulkan di Kantor DPRD Sumut (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Fahrozi menyesalkan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi terkait tindakannya yang membela salah satu pasangan capres-cawapres. Tak hanya Jokowi, dirinya juga menyinggung Walikota Medan, Bobby Afif Nasution, yang secara terang-terangan ikut kampanye.

"Jokowi harus dimakzulkan, termasuk Bobby Nasution juga harus mundur. Telah kita sadari bahwa akhir-akhir ini kegiatan Pemko jadi biru muda semua," sindirnya.

Lebih lanjut Fahrozi mengatakan jika yang disebut kebijakan publik jangan sampai digunakan untuk menginjak-injak masyarakat atau mereka yang tertindas.

"Kami tak terima ketika kami (masyarakat) memiliki hak paling besar, tapi kami dipaksa dan diinjak-injak oleh para penguasa yang kami berikan mandat sendiri," pungkasnya.

 

Baca Juga: Mengenal Prof Ningrum, Guru Besar USU yang Ingatkan Jokowi Soal Etika

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya