Medan, IDN Times - Puluhan massa dari Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) Sumatera Utara kembali menyampaikan aspirasinya dengan berunjuk rasa. Kali ini mereka bergerak dari asrama di Jalan Dr Masyur Medan, kemudian long march menuju Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (31/8).

Mereka menggelar aksi terkait soal intimidasi dan rasisme yang diduga dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu. Massa juga menuntut agar pemerintah, aparat hukum dan organisasi masyarakat di Surabaya untuk bertanggung jawab atas pelanggaran hak kebebasan mahasiswa Papua di sana.

"Kami mendesak Presiden turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Jangan menganggap kami tidak ada. Kita semua ada," teriak Dameil Wandik saat aksi berlangsung.

Pantauan wartawan di lokasi, selain berorasi dan membentang spanduk berisi aspirasinya, kali ini beberapa dari massa turun ke jalan dengan mengenakan pakaian khas dari Papu. Rombongan massa sempat menjadi perhatian masyarakat saat melintas di kawasan Jalan Balai Kota.

Begitu tiba di pintu masuk Lapangan Merdeka Medan tepatnya di Jalan Bukit Barisan, massa membentuk barisan di tengah jalan. Akibatnya arus lalu lintas di sana untuk sementara waktu ditutup karena tidak bisa dilalui.

Personel kepolisian dari Polrestbes Medan dan jajaran yang dikerahkan tampak memberikan pengawalan saat massa menyampaikan aspirasinya secara bergantian. Sekira pukul 14.00 WIB, massa membubarkan diri dengan cara berjalan menuju ke asrama mereka.

Kepolisian turut mengawal massa IMP Sumatera Utara selama di jalan menuju lokasi asrama. Selama berunjuk rasa situasi berjalan dengan aman dan tertib

Baca Juga: Minta Jokowi Tegas soal Papua, Fahri: Jangan Menyesal Jika Terlambat