Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes Polri

Kamiso sudah menyerahkan diri, kok ditembak?

Medan, IDN Times - Kamiso terlibat baku tembak dengan polisi bernama Aiptu Robin Silaban di salah satu doorsmeer Jalan Gagak Hitam, Medan Sunggal, Medan Sunggal pada 27 Oktober 2020.

Kala itu mereka bertikai, Aiptu Robin menembaknya dan hanya mengenai betis dan Kamis berhasil merebut senjata api tersebut. Iapun membalas tembakan ke arah dada Aiptu Robin.

Usai kejadian, Kamiso menyerahkan diri ke polisi melalui anggota Polsek Percut Sei Tuan,
dengan cara terlebih dahulu menelepon temannya berinisial R.

Namun usai menyerahkan diri, Kamiso diduga malah sengaja ditembak dengan kondisi mata tertutup di kakinya. Hal ini dibeberkan Kamiso saat rilis kasus yang digelar Polrestabes Medan.

Keluarga Kamiso tidak terima dan kini melaporkan permasalahan ini ke Propam Mabes Polri. Berikut kronologis kasusnya.

1. KontraS Sumut menerima laporan dari istri Kamiso sejak tanggal 4 November 2020

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriTersangka KM merintih kesakitan saat dibawa ke pelataran Mapolrestabes Medan. Kedua kakinya ditembak polisi karena disebut berupaya merampas senjata petugas. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tanggal 27 Oktober 2020 merupakan hari yang menyedihkan bagi keluarga Kamiso (45). Perempuan berinisial OR, istri dari Kamiso mengungkapkan betapa saat itu perasaannya berkecamuk setelah mengetahui suaminya harus berurusan dengan pihak kepolisian.

"Pada saat itu saya di Bandar Lampung sedang berjualan pakaian, karena khawatir nomor
handphone Abi tidak aktif, saya menghubungi salah satu temannya di Medan. Kemudian oleh temannya itu saya diminta untuk pulang ke Medan. Dia menyebutkan suami saya sedang dalam masalah di kepolisian," ucap OR mengawali pembicaraan di KontraS Sumut.

Awalnya dia belum mengetahui terkait kronologis kejadian yang menimpa Ayah dari anak-anaknya itu. Pada 2 November OR tiba di Medan dan esok harinya dia membesuk Kamiso di Polrestabes Medan, betapa terkejutnya dia menyaksikan keadaan kedua kaki Kamiso sudah tidak sanggup berjalan karena ditembak oleh kepolisian.

Staff Advokasi KontraS Sumut, Ali Isnandar, SH menjelaskan mereka menerima laporan dari istri Kamiso sejak tanggal 4 November lalu.

"Setelah melakukan investigasi terhadap kasus ini kami memutuskan untuk melakukan
pendampingan terhadap istri Kamiso selaku orang yang keberatan atas dugaan penembakan dan atau penyiksaan dialami Kamiso yang diduga terjadi usai menyerah diri. Jelas Ali dalam pernyataan pers yang diterima IDN Times Jakarta, Jumat (13/11/2020).

Menurutnya, kuasa yang dijalankannya berkaitan dengan posisi Kamiso selaku korban dugaan penembakan dan atau penyiksaan. Tidak termasuk dalam konteks mendampingi Kamiso sebagai tersangka.

2. Selain Mabes Polri, istri Kamiso juga melapor ke Komnas HAM, LPSK, dan Ombudsman di Jakarta

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriKM terus memegangi kakinya yang ditembak polisi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Berbekal Surat Kuasa yang dipegangnya, saat ini dia bersama Istri Kamiso telah mengajukan pengaduan ke Propam Mabes Polri di Jakarta berdasarkan Nomor:
SPSSP2/3245/XI/Bagyanduan tertanggal 13 November 2020. Selain itu mereka juga membuat laporan ke Komnas HAM, LPSK, dan Ombudsman di Jakarta.

"Pada dasarnya kami selalu mendukung kepolisian dalam mengungkap fakta-fakta kejahatan yang dilakukan oleh siapapun, termasuk pada kasus Kamiso. Akan tetapi kami sangat mengecam keras cara-cara penyiksaan yang kerap dilakukan oleh kepolisian pada saat penyelidikan/penyidikan," jelas Ali

Baca Juga: Penembak Polisi Menyerahkan Diri, Mengaku Ditembak saat Mata Tertutup

3. Kamiso menyerahkan diri, namun polisi menyebut Kamiso ditangkap

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriTersangka KM merintih kesakitan saat dibawa ke pelataran Mapolrestabes Medan. Kedua kakinya ditembak polisi karena disebut berupaya merampas senjata petugas. (IDN Times/Prayugo Utomo)

KontraS Sumut juga membeberkan bahwa terdapat keanehan dalam Surat Penangkapan
Kamiso Nomor: SP. Kap/898/X/RES.16/2020 Reskrim tanggal 28 Oktober 2020.

"Dalam Surat Penangkapan itu disebutkan Kamiso ditangkap tanggal 28 Oktober, sementara yang terjadi Kamiso sudah menyerahkan diri sejak tanggal 27 Oktober. Kami sangat menolak bahasa polisi yang menggunakan istilah penangkapan pada Kamiso, karena istilah tersebut akan mengaburkan fakta yang sebenarnya bahwa Kamiso bukan ditangkap melainkan menyerahkan diri bahkan sebelum polisi mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan". Tegas Ali.

Menurut Ali, KontraS Sumut akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Dia berharap agar kasus ini dapat diusut secara hukum sehingga memberi rasa keadilan pada korban dan keluarganya.

"Pada dasarnya, orang yang sudah beritikad baik menyerahkan diri tentu karena dia memiliki kesadaran tinggi untuk mempertanggunggjawabkan perbuatannya sekaligus ingin mendapat perlindungan atas rasa aman dari kepolisian. Semestinya dia tetap diperiksa berdasarkan ketentuan undang-undang. Menyerahkan diri juga termasuk bagian dari membantu tugas kepolisian. karenanya tidak etis jika tetap diperlakukan dengan kasar". Papar Ali.

4. Seseorang yang sudah menyerahkan diri saja tapi tetap diperlakukan sewenang-wenang oleh kepolisian

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriTersangka KM merupakan pecatan anggota Brimob pada 1999 lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Ali Isnandar juga mengingatkan pihak kepolisian, jika sampai tidak ada penindakan tegas terhadap pelaku penembakan Kamiso, yang kita khawatirkan kedepan semua pelaku tindak pidana akan semakin takut untuk menyerahkan diri ke polisi.

Bagaimana tidak, seseorang yang sudah menyerahkan diri saja tapi tetap diperlakukan sewenang-wenang oleh kepolisian. Jika hal itu yang terjadi maka semua upaya untuk membangun kesadaran hukum masyakat selama ini akan menjadi sia-sia.

"Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian sebagai lembaga yang bertugas menjamin keamanan dan keselamatan warga negara diragukan oleh masyarakat. Oleh karenanya, pelaku harus segera diperiksa dan dihukum dengan seadil-adilnya," tegas Ali.

5. Berikut kronologis dugaan penembakan Kamiso usai menyerahkan diri

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriIstri Kamiso melapor kasus penembakan suaminya oleh polisi ke Mabes Polri (Dok. IDN Times)

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kamiso terlibat baku tembak dengan Aiptu Robin Silaban di salah satu Dorsmer Jl. Gagak Hitam, Medan Sunggal (27/10/20) lalu.

Usai kejadian Kamiso menyerahkan diri ke polisi melalui anggota Polsek Percut Sei Tuan,
dengan cara terlebih dahulu menelepon temannya berinisial R.

Melalui telepon Kamiso meminta R untuk menghubungi polisi berinisial B karena Kamiso
berniat menyerahkan diri kepolisi. Kamiso pun memberitahukan lokasi tempat dia berada
agar secepatnya dijemput oleh polisi. B merupakan anggota Polsek Percut Sei Tuan.

Menurut R, pasca dia menelepon B, kemudian sekitar pukul 15.00 wib Kamiso langsung
dijemput oleh B bersama seorang polisi lainnya.

"Kamiso dijemput oleh B di depan Mushola Nurul Islam Jalan Komplek Lapangan Desa Sampali untuk diantar menyerahkan diri ke kantor polisi. Dia dibawa menggunakan sepeda motor. Tanpa diborgol. Pada saat itu saya melihat hanya terdapat luka di punggung kaki kiri Kamiso," ungkap R mengenang kejadian penjemputan Kamiso.

Menurut pengakuan Kamiso kepada KontraS Sumut, setelah dia dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan, dia tidak langsung dibawa ke hadapan penyidik. Melainkan dibawa lagi oleh polisi yang tidak dikenalinya ke suatu tempat yang dia tidak ketahui dimana lokasinya, karena pada saat itu kedua matanya ditutup dan tangannya di borgol kebelakang.

Ditempat itu dia disekap selama dua malam. Tubuhnya ditendangi, mulutnya dipukul pakai benda keras.

Usai disekap, esok harinya, tanggal 29 Oktober dini hari sekitar pukul 01.00 WIB malam dia dibawa lagi menggunakan mobil, matanya tetap ditutup, tangannya di borgol, di pinggir jalan dia diturunkan dan disitulah kedua kakinya ditembak oleh polisi. Kemudian sekitar Pukul 17.00 WIB barulah dia di BAP di Polrestabes Medan tanpa didampingi Advokat.

Lebih mirisnya lagi, proyektil peluru yang bersarang di kakinya baru diangkat setelah tanggal 10 November lalu sehingga kondisi kakinya kian membusuk. Berbeda dengan Aiptu Robin Silaban yang segera mendapat tindakan medis pasca kejadian ditembak di dada oleh Kamiso.

6. "Setelah menyerahkan diri. Saya tidak tahu ditembak dimana"

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriTersangka KM merintih kesakitan saat dibawa ke pelataran Mapolrestabes Medan. Kedua kakinya ditembak polisi karena disebut berupaya merampas senjata petugas. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kamiso terlihat merintih kesakitan saat diboyong dengan kursi roda saat rilis kasus di Polrestabes Medan, Selasa (3/11/2020). Kakinya dalam posisi dibalut perban.

Saat ditanyai jurnalis, ia mengaku matanya ditutup saat ditembak.

“Setelah menyerahkan diri. Saya tidak tahu ditembak dimana (lokasinya),” ujar KM sambil menahankan sakit di bagian kakinya.

Saat membuat pengakuan itu, Kamiso yang awalnya berada di pelataran Polrestabes Medan buru-buru dibawa oleh polisi ke dalam lobby. Pintu kaca hitam penghubung lobby dan pelataran juga langsung ditutup. 

7. Kapolrestabes: Kamiso mencoba merampas senjata milik polisi

Suami Diduga Sengaja Ditembak Polisi, Istri Mengadu ke Mabes PolriKapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko menjelaskan pihaknya terpaksa mengambil tindakan tegas menembak, karena tersangka mencoba merampas senjata milik petugas saat dilakukan pengembangan kasus.

Pihaknya juga berpendapat jika tersangka bukan menyerahkan diri. Karena tersangka tidak datang ke kantor polisi. Tersangka kata Riko diamankan di pinggir Jalan Sampali.

"Tersangka kita minta menunjukkan rekan-rekannya termasuk tempat tinggalnya. Namun berulah kembali berusaha merebut senjata anggota kita yang mengawal yang bersangkutan. Kita berikan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan yang bersangkutan," kata Riko.

Baca Juga: Istri Penembak Polisi Lapor ke KontraS, Akui Suaminya Ditembak 3 Kali

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya