TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Super Blood Moon, Banjir Rob di Belawan Diprediksi Lebih Besar

Banjir diprediksi akan lebih besar daripada biasanya

ilustrasi Bulan, satelit alami planet (unsplash.com/Robert Wiedemann)

Medan, IDN Times – Super blood moon atau gerhana bulan total akan terjadi hari ini pada Rabu (26/5/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau ROB.

Masyarakat pun diimbau agar tetap waspada dengan banjir rob. Kepala BMKG Maritim Belawan Medan, Sugiyono menerangkan, fenomena banjir rob terjadi akibat adanya aktivitas pasang air laut maksimum.

Baca Juga: Besok Ada Gerhana Bulan, Ini Niat, Doa dan Tata Cara Salat Gerhana

1. Banjir rob akan terjadi hingga 29 Mei 2021

Ilustrasi Warga menggunakan sepeda melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Kamis (9/1/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

BMKG memrediksi, banjir rob terjadi mulai hari ini hingga 29 Mei 2021 di wilayah pesisir Belawan dan sekitarnya. “Kondisi ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” kata Sugiyono,  Rabu (26/5/2021).

Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengantisipasi dampak banjir pesisir. Masyrakat juga diminta untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG. Fenomena banjir rob kali ini lebih tinggi daripada kejadian sebelumnya.

“Hal ini dikarenakan bulan berada pada posisi perigee atau jarak terdekat dengan bumi. Fenomena ini juga bersamaan dengan fenomena gerhana bulan total perigee atau super blood moon,” terangnya.

2. Kerusakan lingkungan jadi faktor yang memperparah banjir

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Faktor utama terjadinya banjir adalah naiknya tinggi permukaan air laut, penurunan muka tanah, dan abrasi pantai. Selain itu, kepadatan pemukiman, alih fungsi lahan dan berkurangnya hutan mangrove.

“Juga kurang tersedianya drainase yang cukup, adanya sampah yang kurang tertata, serta tata guna lahan, dalam hal ini di daratan pesisir,” ujar Sugiyono.

Banjir Rob memang menjadi fenomena  yang terjadi saat bulan purnama dan bulan baru, sehingga tiap bulan dipastikan ada fenomena banjir rob. Selain itu, faktor pasang air laut sulit dihindari, karena di luar kuasa manusia. Hal ini pula yang menjadikan banjir rob sebagai langganan bagi daerah-daerah pesisir.

Disebutkan Sugiyono, fenomena banjir rob masih jadi ancaman bagi warga wilayah pesisir pantai, terutama Belawan dan sekitarnya, khususnya di wilayah dataran rendah. Sehingga diperlukan penanganan yang serius agar tidak menimbulkan korban.

“Korban itu, baik nyawa maupun harta, dan meminimalisir kerugian yang lebih besar,” sebutnya.

Berita Terkini Lainnya