TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Sekolah Tatap Muka di Sumut, Gubernur Edy: Tanya Sama Tuhan!

Edy tidak mau ambil risiko anak-anak bisa terpapar

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Medan, IDN Times – Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil kebijakan sekolah tatap muka. Alasannya, pandemik COVID-19 di Sumut belum juga membaik. Meski pun Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sudah meminta membuka sekolah tatap muka pada Juli mendatang.

Edy Rahmayadi tidak mau ambil risiko. Dia tidak mau, sekolah tatap muka malah menjadi klaster baru penularan COVID-19.

Baca Juga: Gubernur Edy Tak Mau Gegabah Berlakukan Sekolah Tatap Muka di Sumut

1. Edy berikan jawaban menohok saat ditanyai soal sekolah tatap muka

Uji coba pembelajaran tatap muka di SMP 5 Semarang. (dok. SMP 5 Semarang)

 Edy dengan tegas belum mengizinkan untuk menggelar sekolah tatap muka di Sumut. Dia tidak ingin malah mengorbankan anak-anak.

Bahkan Edy memberikan jawaban menohok. Dia ingin, angka COVID-19 bisa turun signifikan sehingga sekolah tatap muka bisa dilakukan. Untuk vaksinasi bagi guru/tenaga pendidik sudah hampir  mencapai 60 persen dari target sebanyak 70 persen dari jumlah guru.

“Tanya sama Tuhan, turun tidak Covid. (Jika) turun Covid besok kita buka itu (sekolah tatap muka),” ujar Edy, Kamis (3/6/2021).

2. Edy akan minta pertimbangan para pakar

Ilustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Edy kembali menegaskan, jika dirinya terus melakukan pembahasan dengan berbagai tokoh. Khususnya yang berkompeten pada bidang anak.

Edy akan memintai tanggapan psikolog anak, dokter anak, guru hingga tokoh masyarakat. “Kalau kita tanya ke tokoh ekonomi, maunya sekolah itu (dibuka). Kenapa, kantin satu sekolah itu misalnya ada 2, dari 470 sekolah yang di Medan, dikalikan sudah berapa. Angkutan umum juga menurun karena anak sekolah. Itu ditanya orang ekonomi beda, orang kesehatan beda lagi jawabnya. Ini kita pelajari, jadi bukan urusan bulannya, ini urusan covid,” tukasnya.

Baca Juga: Angka Kematian COVID-19 Tinggi di Sumut, PPKM Lanjut hingga 14 Juni

Berita Terkini Lainnya