Mantan Napiter Beberkan Benih Teroris Tumbuh Subur di Medan
Lewat mantan napi peluang pemerintah lakukan pencegahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan dianggap menjadi bukti jika terorisme masih masif terjadi. Terduga pelaku yang beraksi disebut masih berafiliasi dengan ISIS melalui kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Mantan napi teroris (Napiter) Ustaz Khairul Ghazali memberikan analisisnya terhadap aksi teror yang terjadi. Dia berkesimpulan, aksi ini adalah bentuk balas dendam atas kematian pimpinan ISIS Abu Bakr Al Baghdadi.
Baca Juga: Ustaz Ghazali: Bom di Medan Balas Dendam Atas Kematian Pimpinan ISIS
1. Sejumlah aksi teror ada keterlibatan warga Medan
Ghazali pun bercerita, bagaimana sebenarnya jaringan terorisme di Kota Medan. Hingga apa yang harusnya dilakukan pemerintah sebagai langkah pencegahan.
Kata Ghazali, terorisme masih merebak di Kota Medan. Terbukti dari keterlibatan warga Medan pada sejumlah aksi terorisme.
“Jumlahnya banyak. Yah pelaku penusukan Wiranto kemarin dari Medan. Anak istrinya juga sudah terpapar. Dan penyerangan Polda saat Idul Fitri 2017 lalu, juga di Medan, hanya pakai pisau dapur saja. Bom Kampung Melayu juga melibatkan tiga orang Medan tahun 2017,” kata Ghazali, Kamis (14/11).
Baca Juga: Bom di Markas Polisi, Gubernur: Negara Tak Boleh Kalah dari Teroris