Inflasi Sumut 5,6 Persen, Program Pertanian Digeber
Kenaikan harga BBM masih jadi faktor utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Inflasi Sumatra Utara bertengger di posisi 5,66 persen per Oktober 2022. Angka ini berada di bawah rata-rata nasional 6,71 persen.
Inflasi turun 0,51 persen dari periode September 2022. Turunnya angka inflasi diklaim karena sejumlah program seperti operasi pasar dan ketahanan pangan.
"Jadi dari bulan September lalu, kita itu sudah menunjukkan kinerja yang baik dalam rangka mengendalikan inflasi," ujar Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait.
Baca Juga: Hutan DAS Sumut Rusak Parah, Bencana Terus Mengancam
1. BBM dan pasokan ikan hingga bawang jadi faktor utama inflasi
Kata Naslindo, pengaruh utama inflasi terjadi karena kenaikan harga BBM. Termasuk juga kurangnya pasokan ikan akibat nelayan tak melaut karena cuaca buruk, serta bawang merah.
Sedangkan penyumbang deflasi antara lain, mekanisme pasar untuk minyak goreng yang sempat mengalami kenaikan harga akibat kelangkaan. Termasuk juga cabai merah, cabai rawit dan tomat yang saat ini sedang masa panen besar. Sehingga pasokan cukup banyak di pasaran, dan harga turun.
Baca Juga: Harga Cabai Merah Turun Drastis di Medan, Dinilai Ikut Sumbang Deflasi