TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Kemerdekaan, Geng Motor Malah Lempari Pengendara Lain di Medan

Sempat serang ojol yang sedang mangkal

Salah seorang yang diduga anggota geng motor ditangkap polisi di Medan, Senin (17/8/2020). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Wajah Hari Kemerdekaan Ke-75 RI dicoreng oleh sekelompok pemuda di Kota Medan, Senin (17/8/2020). Kelompok yang diduga geng motor itu bikin ulah di sejumlah ruas jalan.

Dugaannya, ada beberapa kelompok yang melakukan konvoi di sejumlah titik. Beberapa di antara mereka membawa bendera.

Baca Juga: Mengenal Dua Lokasi Pengasingan Sukarno di Sumatera Utara

1. Salah satu kelompok sempat bentrok dengan masyarakat dan ojol

Sepeda geng motor yang berhasil diamankan polisi di Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Informasi yang dihimpun di lapangan, salah satu kelompok sempat membuat kerusuhan di Jalan Brigjen Katamso, Medan. Mereka melempari pengendara dan masyarakat.

Bahkan, seorang tukang parkir di kawasan itu dikabarkan terluka karena lemparan. Bentrokan pun tidak dapat terelakkan. Sejumlah masyarakat dan ojek online yang kebetulan mangkal mencoba membubarkan kelompok tersebut. Ada sejumlah anggota genk motor yang tertangkap.

2. Salah satu anggota geng motor yang tertangkap mengaku hanya ikut-ikutan

Salah seorang yang diduga anggota geng motor ditangkap polisi di Medan, Senin (17/8/2020). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di kawasan Jalan Sudirman, geng motor menggeber-geber sepeda motor denga lantang. Mereka juga sempat melempari pengendara lainnya. Bahkan beberapa orang yang ikut di dalamnya membawa kayu.

Satu orang berhasil ditangkap warga karena terjatuh. Identitasnya diketahui berinisial AN. Dia masih berusia 15 tahun dan masih berstatus pelajar di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Tembung.

“Saya ikut-ikutan aja om. Tadi pagi diajak,” ujar AN.

Beruntung polisi cepat datang. Jika tidak, bocah tersebut jadi bulan-bulanan massa.

AN mengaku berasal dari kelompok Liberty Community. Mereka berkonvoi dengan puluhan sepeda motor sejak pagi. AN yang ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan mengaku tidak tahu jalanan di Kota Medan sehingga dia tetap ikut dalam rombongan. Dia akhirnya dibawa ke mapolsek setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Saya gak narkoba, tes urine nah coba,” ujar AN dengan nada meninggi.

Baca Juga: Biografi Lafran Pane, Si Badung asal Sumut Pendiri Hijau Hitam

Berita Terkini Lainnya