TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Edy Mengenang Tengku Zulkarnaen: Orangnya Tak Bisa Dibendung

Edy menyampaikan belasungkawa mendalam

Ustaz Tengku Zulkarnaen berorasi saat unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Kota Medan, 5 Juli 2020 lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi ikut berduka atas meninggalnya Ulama Tengku Zulkarnaen. Edy pun mengenal sosok Tengku Zulkarnaen dengan baik.

“Kita mengucapkan belasungkawa. Semoga diterima arwahnya di sisi-Nya. Semoga diampuni segala dosa-dosanya. Untuk keluarga diberikan ketabahan. Itu lah waktunya sudah sampai. Memang dia sudah harus menghadap Tuhannya,” ujar Edy, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: 5 Fakta Mendiang Ustaz Tengku Zulkarnain, Ulama Medan yang Mendunia

1. Edy mengenal Zulkarnaen sebagai sosok yang objektif

Ustaz Tengku Zulkarnain (Twitter.com/ustadtengkuzul)

Edy pun mengenang sosok Zulkarnaen sebagai pribadi yang baik. Zulkarnaen dikenal Edy sebagai sosok yang objektif.

“Beliau orangnya tak bisa dibendung kalau dia dilihat berdasarkan Alquran dan hadis. Kalau dia tak tepat dia pasti komentar. Kalau dia tepat sesuai Alquran dan hadist sesuai dengan kemampuan beliau, pasti beliau diam. Itulah orangnya,” ungkap Edy.

2. Ustaz Tengku Zulkarnaen meninggal karena COVID-19

Ustaz Tengku Zulkarnain (Twitter.com/ustadtengkuzul)

Ustaz Tengku Zulkarnain mengembuskan napas terakhir, Senin (10/5/2021) saat azan magrib berkumandang.  Direktur Coorporate Comunications RS Tabrani Pekanbaru, Ian Machyar mengungkapkan almarhum Tengku Zulkarnain disalatkan di dalam ambulans dan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Ian mengatakan, kondisi Ustaz Tengku Zulkarnain memburuk sejak Senin pagi (10/5/2021) sejak mendapat perawat intensif pada 2 Mei 2021 lalu.

"Kondisinya cukup buruk, sudah 8 hari, pagi tadi pakai napas buatan medis," tuturnya.

Ian menjelaskan, menurut informasi dari asistennya, Ustaz Tengku Zulkarnain melakukan rapid antigen di RS Tabrani Pekanbaru untuk keperluan pulang ke Medan, Sumatra Utara.

Namun pada saat itu, hasilnya justru positif COVID-19. "Ustaz sebelumnya mengajar ngaji, kalau saya dengar dari asisten, beliau dari Dumai, Kuansing kemudian Rohul. Beliau mau pulang ke Medan, dan pulang kan mesti ada rapid antigen," jelasnya.

Baca Juga: Wasiat Ustaz Tengku Zulkarnain, Minta Dimakamkan di Tempat Meninggal

Berita Terkini Lainnya