TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 SMA di Sumut Hentikan Pembelajaran Tatap Muka karena COVID-19

Satu sekolah di Tapanuli Tengah paling banyak terpapar

Ilustrasi PTM (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Medan, IDN Times – Kasus COVID-19 meningkat signifikan di Sumatra Utara. Meski pun peningkatan kasus ini  diklaim masih bisa dikendalikan.

COVID-19 mulai menulari sejumlah sekolah. Pemerintah terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka. Proses belajar mengajar dilanjutkan dengan daring (dalam jaringan).

Baca Juga: Sosialisasi PPKM Digeber Lagi, Bobby Ingatkan Satgas Lebih Humanis

1. Ada guru dan murid yang terpapar

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan saat pergantian kelas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SD Negeri 064979, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (1/11/2021). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Totalnya, ada sembilan sekolah yang menghentikan proses belajar mengajar secara tatap muka. Seluruh sekolah yang dihentikan adalah SMA dan SMK.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Lasro Marbun mengatakan hingga saat ini ada sekitar 205 orang pesrta didik, guru atau tenaga pendidikan yang terppar COVID-19.

"Akibatnya ada 9 sekolah yang kita perintahkan supaya melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," sebut Lasro, Senin (14/2/2022).

Kebijakan menghentikan PTM kata Lasro sejalan dengan peraturan SKB 4 Menteri dan 10 aturan dari Surat Edaran Gubernur Sumatera Utara. "Bagi sekolah yang ada terpapar diperintahkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, maka untuk itu, seluruh cabang dinas, seluruh sekolah melakukan monitoring yag ketat terhadap keadaan pandemi Covid di masing-maisng satuan pendidikan SMA, SMK dan Pendidikan Khusus," beber Lasro.

2. Belum ada data detail terkait sekolah mana saja yang menghentikan PTM

Seorang guru mengajar siswa dan siswi pada pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 1, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021) (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Jumlah SMA/SMK yang paling banyak terpapar ada di Kota Medan. Namun Lasro tidak merincinya secara detail.

"Tapi kalo jumlah siswa atau tenaga pendidik yang paling banyak terpapar ada di Tapteng di SMA Matauli," sebutnya.

Baca Juga: Siswa dan Guru Terpapar COVID-19, 3 Sekolah di Medan Ditutup Sementara

Berita Terkini Lainnya