TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stunting di Sumut Turun 4,7 Persen, BKOW Diminta Gencar Sosialisasi

Target 14 persen pada 2024

Ilustrasi Pengecekan kesehatan anak. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Medan, IDN Times- Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi atau angka stunting Sumatra Utara turun 4,7 persen, menjadi 21,1 persen, dari sebelumnya 25,8 persen pada tahun 2021.

Melihat kondisi itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatra Utara (Sumut) Nawal Lubis menyebutkan bahwa Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut turut ambil bagian dalam penurunan stunting di Sumut.

Baca Juga: Sumut Dapat Dana BOKB Sumut Rp493,7 M untuk Tekan Stunting 2023

1. Target prevalensi stunting di Sumut sebesar 14 persen

Pemko Medan menggelar pengukuhan bapak asuh anak Stunting (Dok. Istimewa)

Dikatakan Nawal, pencegahan stunting bisa dilakukan mulai dari menjaga kebersihan lingkungan, mengajak ibu yang memiliki balita untuk datang keposyandu dan tidak melakukan pernikahan dini.

"Sehingga target prevalensi stunting di Sumut sebesar 14 persen bisa tercapai, pada tahun 2024 nanti," ujar Nawal Lubis, yang juga pembina BKOW Sumut," ujarnya, Senin (30/1/2023).

2. Pentingnya intervensi gizi untuk ibu hamil dan balita

ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)

Oleh karena itu, berbagai upaya percepatan penurunan stunting telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut, mulai dari pembangunan sanitasi, jamban, hingga intervensi gizi untuk ibu hamil dan balita.

Nawal berharap BKOW bisa hadir menyosialisasikan bagaimana masyarakat bisa meningkatkan kepedulian untuk bersama menurunkan prevalensi stunting di Sumut.

"BKOW itu kan ada di Kabupaten/Kota saya berharap bisa terus menyosialisasikan kepada masyarakat upaya pencegahan stunting," kata Nawal, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Jangan Takut, Tidak Semua Anak Bertubuh Pendek Alami Stunting

Berita Terkini Lainnya