TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Poin Penting Program Merdeka Belajar Disosialisasikan Disdik Binjai

Tahun ini terakhir kali digelar UN

Sosialisasi program Merdeka Belajar di Binjai (IDN Times/Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Pencanangan program Merdeka Belajar dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem mendapat respon cepat oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dinas P dan P) Kota Binjai. Mereka langsung mensosialisasikan program itu. Sedikitnya ada empat poin yang disosialisasikan.

Pada kesempatan itu, program ini disampaikan langsung Kadis Pendidikan. Prof.Dr.Anita Yus. Seluruh kepala sekolah, dan guru-guru yang ada di Kota Binjai juga hadir di Pendopo Umar Bakie Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Binjai, Sumatera Utara, Selasa (28/1).

Baca Juga: Nadiem Harap Cetak Biru Program Merdeka Belajar Selesai 6 Bulan

1. Persiapkan diri untuk hadapi dihapusnya ujian nasional

Kadis Pendidikan Binjai saat sosialisasi program Merdeka Belajar (IDN Times/Bambang Suhandoko)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Sri Ulina Ginting menjelaskan empat poin yang masuk dalan komponen program Merdeka Belajar. Satu di antaranya akan dihapusnya kebijakan sistem Ujian Nasional

"Program Merdeka Belajar ini meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Artinya, tahun 2020 ini terakhir ada UN, karena ke depan kan dihapuskan," katanya.

Lanjut Lina, berharap empat program pokok kebijakan pendidikan ini menjadi arah pembelajaran yang lebih baik ke depannya di Kota Binjai. Setiap kepala sekolah dan guru diharapkan dapat melakukan inovasi-inovasi untuk menuju kemajuan pendidikan di Kota Binjai.

"Penyelenggaraan USBN (Ujian Sekolah Berbasis Nasional) tahun 2020 akan dilakukan dengan ujian yang diselenggarakan oleh sekolah. Ujian tersebut dilakukan untuk menilai kompetensi siswa dan dapat dilakukan dalam bentuk tes tertulis atau bentuk penilaian komprehensif seperti portofolio dan penugasan.Dengan Begitu, guru dan sekolah lebih merdeka dalam melakukan penilaian hasil belajar siswanya secara mandiri," tuturnya.

2. UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter

Kepala sekolah dan guru-guru di Binjai hadiri sosialisasi Program Merdeka Belajar di BInjai (IDN Times/Bambang Suhandoko)

Penyelenggaraan UN nantinya akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. Kebijakan ini terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter.

"Dengan kebijakan baru, sehingga dapat mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Tentang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) para guru agar tidak perlu ragu dan sambut program merdeka ini dengan suka cita," ujarnya.

Adapun tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen yang dilakukan dengan efisien dan efektif. Dengan begitu para guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran.

Kata Lina, selama ini pendidikan Kota Binjai telah melakukan hal serupa sesuai program dari kementrian. Yaitu melalui deklarasi ramah anak yang dilakukan seluruh sekolah di Kota Binjai.

"Saat itu para siswa belajar sehari di luar kelas didampingi para guru, hal itu juga merupakan wujud pendidikan karakter. Saya yakin dan percaya bahwa kota Binjai siap untuk mewujudkan program Merdeka Belajar yang digagas Kemendikbud," ujarnya.

Baca Juga: 4 Program Merdeka Belajar ala Nadiem Makarim, UN Resmi Dihapuskan

Berita Terkini Lainnya