Warga Sibolangit: Pak Jokowi, Tolong Usir Mafia Tanah dari Desa Kami
Jangan sampai warga kedua desa bentrok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Deli Serdang, IDN Times - Masyarakat Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang memohon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusir dan menangkap mafia tanah yang ingin menguasai tanah ulayat mereka.
Pernyataan tersebut mereka utarakan kepada wartawan usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi I DPRD Deliserdang, Senin (27/9/2021).
“Kami mohon kepada Bapak Presiden supaya membantu kami memperjuangkan tanah ulayat kami, karena tanah ulayat ini merupakan peninggalan dari nenek moyang kami sedari dulu. Usir itu mafia tanah yang ingin merebut tanah ulayat kami, Pak,” Ungkap Mahrita br Tarigan mewakili masyarakat Desa Rumah Sumbul.
1. Jangan sampai warga kedua desa ini bentrok
Dalam RDP tersebut, hadir kelompok tani masyarakat Desa Rumah Sumbul, Kepala Desa Rumah Sumbul, BPD, kuasa hukum masyarakat Desa Rumah Sumbul, Kepala Desa Batu Layang, Camat Sibolangit, BPN Deli Serdang dan pihak PDAM Tirtanadi.
Rapat Dengar Pendapat yang difasilitasi Komisi I DPRD Deliserdang tersebut membahas perihal tapal batas wilayah tanah seluas 80,1 Ha yang keberadaannya di klaim oleh dua desa. Yakni Desa Rumah Sumbul dan Desa Batulayang.
Gambo Tarigan, Anggota DPRD Deliserdang dari Fraksi Demokrat menceritakan saat dirinya berada ditengah-tengah masyarakat desa Rumah Sumbul dan Desa Batulayang yang nyaris bentrok di tanah seluas 80,1 Ha pada 11 september lalu.
Gambo pun menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten Deliserdang, BPN Deliserdang dan pihak PDAM Tirtanadi yang hadir dalam RDP tersebut agar jangan sepele akan permasalahan masyarakat ini.
“Saya hanya mau menegaskan ,persoalan ini jangan dianggap sepele. Saya tidak mau warga kedua desa ini bentrok hanya karena tapal batas tanah.Ini harus ditindak lanjuti, jangan sampai terjadi pertumpahan darah baru permasalahan ini selesai,” ucapnya tegas.
Baca Juga: Pasca Gunung Sinabung Meletus, Ini 7 Tempat Wisata Baru di Tanah Karo