TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TPL Butuh Masukan Terkait Konsep Menjaga Kelestarian Lingkungan

Pengurus Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Dilantik

PT Toba Pulp Lestari (TPL) (Dok. IDN Times)

MEDAN, IDN Times – Selain operasional perusahaan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan pertambahan pemasukan daerah, aktifitas dan kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan di dunia industri.

Demikian disampaikan Direktur PT Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden saat menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia (DPW-Perwaku) Sumut 2021-2026 di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (20/1/2022).

"Kalangan cendikiawan dan akademisi ini menjadi pihak yang sangat kami butuhkan untuk memberi masukan terkait konsep menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam operasi perusahaan kami," katanya kepada wartawan.

1. TPL berkomitmen untuk tetap mematuhi seluruh aturan

Direktur PT Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden (Dok. IDN Times)

Anwar menjelaskan, PT TPL merupakan perusahaan yang berhubungan dengan pengelolaan hutan sesuai dengan izin yang mereka miliki. Mereka sendiri berkomitmen untuk tetap mematuhi seluruh aturan yang ada.

"Namun kan perkembangan situasi, informasi soal kondisi lingkungan hingga rekomendasi-rekomendasi terus berkembang. Itulah yang kita butuhkan dari kaum cendikiawan, agar perusahaan juga tetap bisa melakukan pembaharuan-pembaharuan prosedur operasional standar perusahaan dalam memastikan keberlangsungan lingkungan hidup," ujarnya.

2. Anwar mendorong agar riset-riset dari kalangan cendekiawan menjadi informasi publik

PT TPL serahkan bantuan APD kepada Pemprov Sumut (Dok. IDN Times/Istimewa)

Tidak hanya memberi masukan kepada pihak perusahaan, Anwar bahkan mendorong agar riset-riset dari kalangan cendekiawan tersebut dapat menjadi informasi publik.

Dengan demikian, tudingan-tudingan negatif kepada perusahaan yang wilayah kerjanya berkaitan dengan izin pengelolaan hutan dapat diminimalisir.

"Artinya perlu publikasi berkala hasil riset terbaru dari kaum cendekiawan ini. Informasi itu perlu disampaikan kepada publik sehingga ada pemahaman bersama untuk berkolaborasi dalam menjaga kelestarian lingkungan," ungkapnya.

Baca Juga: 17 Kepala Daerah Sumut yang Terjerat Korupsi, Terbaru Bupati Langkat

Berita Terkini Lainnya