Puskapp FISIP USU Gelar Kursus Kepemiluan, Diikuti 30 Peserta
Komisioner KPU RI Idham Holik isi kuliah umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pusat Kajian Pemilu dan Partai Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (Puskapp FISIP USU) menggelar Kursus Kepemiluan pada 6-7 Mei 2023 kemarin.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP USU, Dr. Hatta Ridho, S.Sos., MSP.,
Kursus kepemiluan bertema “Membentuk Penyelenggara yang Berintegritas untuk Pemilu yang Berkualitas” ini diikuti oleh 30 orang peserta dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Di antaranya dari Dairi, Humbahas, Taput, Samosir, Madina, Langkat, Batubara, Tebing Tinggi, Deli Serdang dan Kota Medan.
1. KPU siap laksanakan Pemilu proporsional tertutup maupun terbuka
Kursus Kepemiluan yang berlangsung selama dua hari ini terdiri dari 7 materi utama dan 1 kuliah umum. Adapun tujuh orang pemateri yang mengisi Kursus Kepemiluan PUSKAPP FISIP USU antara lain; Herdensi Adnin S.Sos., MSP selaku Ketua KPU Sumut, para akademisi Dr. Tony P. Situmorang, Dr. Heri Kusmanto, Dr. Nina Siregar, Dr. Faisal Mahrawa, Dr. Iskandar Zulkarnain, dan Didi Rahmadi MA.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik didaulat memberikan orasi ilmiahnya pada satu sesi kuliah umum dalam Kursus Kepemiluan tersebut.
Dalam kuliah umumnya, Idham Holik mengambil konteks mengenai wacana pemilu 2024 apakah menggunakan sistem pemilihan proporsional terbuka atau proporsional tertutup.
Menurutnya KPU RI siap melaksanakan Pemilu 2024 dengan sistem apapun. Namun KPU RI tidak memilih atau condong pada salah satu sistem tersebut, karena KPU adalah pelaksana dan wewenang perubahan undang-undang ada di MK.
"Jadi apapun keputusan dari MK nanti, KPU akan menjalankan amanah konstitusi tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Heroik Damkar di Tanah Air, Kala Kesejahteraan Tak Sebesar Nyali