Pemprov Sumut-KI Kembangkan Kawasan Konservasi Perairan di Nias Utara
Program ini akan berlangsung selama 3 tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sumatra Utara didukung oleh Konservasi Indonesia (KI) resmi meluncurkan program Pengelolaan Bentang Laut Berkelanjutan di perairan Sumatra Utara, salah satunya pada Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Sawo Lahewa di Kabupaten Nias Utara.
Program ini direncanakan akan berjalan selama tiga tahun dengan berkolaborasi bersama para pihak untuk dapat menyeimbangkan perlindungan ekosistem laut dengan produksi ekonomi dari kekayaan laut. Kegiatan ini didukung oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) melalui inisiatif Blue Carbon Accelerator Fund (BCAF).
Dalam sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara, yang diwakili oleh Harianto Butar Butar, SE, M.Si, Staf Ahli Gubernur Sumatra Utara Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan Sumber Daya Alam, diungkapkan bahwa kerja sama pengelolaan laut berkelanjutan ini sangat penting dalam mendukung ekonomi biru di Sumatra Utara.
“Potensi kelautan dan perikanan yang ada diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi biru di Sumatra Utara. Melalui program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan mitigasi, adaptasi, dan ketahanan iklim di Indonesia, khususnya di Sumatra Utara,” ungkap Harianto saat membuka peluncuran program di Hotel Santika, Kamis (11/5/2023).
1. Target kawasan konservasi mencapai 30 persen dari luas perairan Indonesia pada tahun 2045
Menurutnya, Indonesia sebagai penghasil perikanan terbesar di dunia memiliki estimasi potensi sumber daya perikanan sebesar 10,5 juta ton setiap tahunnya. Angka tersebut berkontribusi hingga USD27 miliar terhadap pendapatan negara. Namun, ekosistem laut Indonesia hingga kini masih dibayang-bayangi oleh berbagai ancaman kerusakan.
Dengan kondisi tersebut, program kolaborasi ini berupaya untuk menyeimbangkan perlindungan ekosistem laut serta produksi ekonomi yang berasal dari kekayaan laut secara berkelanjutan di area seluas 29.230,85 ha di KKP Sawo Lahewa.
Selain itu, inisiatif ini juga sebagai bentuk dukungan atas target Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memperluas kawasan konservasi hingga 30% dari luas perairan Indonesia pada tahun 2045 mendatang.
Baca Juga: 3 Agenda Wisata di Sumut yang Wajib Dikunjungi Mei 2023