Tim Hukum Edy-Hasan Laporkan Rektor USU ke Bawaslu

Medan, IDN Times - Tim Hukum Edy-Hasan resmi melaporkan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Muryanto Amin atas dugaan keperpihakan di Pilgub Sumut tahun 2024. Mereka mengantongi bukti skenario memenangkan salah satu calon.
"Kita melaporkan rektor USU, ada indikasi kuat keterlibatan beliau begitu aktif dalam Pilkada Sumut 2024 ini," sebut Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin kepada wartawan di posko pemenangan, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, pada Senin (25/11/2024).
1. Skenario menangkan salah satu paslon

Yance mengungkapkan bahwa peran Muryanto diduga melakukan skenario paslon dengan target kemenangan 68 persen.
"Dalam jurnal tersebut, (Muryanto) begitu mempersiapkan pada 27 November 2024, pada pukul 13.30 WIB. Kemenangan pasangan 01 68 persen. Dia akan terbitkan ke salah satu televisi nasional. Akan disampaikan pada Quick Count Indikator Politik," ucap Yance.
2. Kantongi bukti percakapan soal keterlibatan

Yance mengungkapkan mendapat bukti dan fakta di lapangan dari chat percakapan Muryanto dengan sejumlah orang terkait upaya memenangkan calon di Pilgub Sumut.
"Itu isi chat kita dapatkan. Apa ini benar atau tidak silakan Muryanto menjawabnya," tutur Yance sembari mengatakan bukti yang ditemukan dan dipadatkan disampaikan kepada Bawaslu Sumut.
Yance juga menyoroti Hari Guru Nasional di Kota Medan digelar di Stadion Mini USU, tidak saja menghadiri Kepala Sekolah dan Guru saja. Tapi, juga mengundang keluarga dari Kepala Sekolah dan guru tersebut.
"Hari Guru selama Kota Medan ini ada, baru ini hari Guru dilaksanakan di Stadion Mini USU. Empat hari lalu, Kepala Sekolah, guru diundang untuk membawa keluarganya pada acara hari guru ini. Bila tidak akan dilakukan peringatan bagi guru, kepala sekolah akan dilakukan mutasi, ngeri sekali. Ini sudah kami laporkan," jelas Yance.
3. Ada dugaan keberpihakan pj bupati

Yance menegaskan dugaan keperpihakan Muryanto sebagai aparatur sipil negara (ASN) kepada salah satu paslon di Pilgub Sumut 2024 ini. Hal ini, ia menilai merusak demokrasi di Sumut ini.
"Silakan Prof Muryanto Amin untuk segera menyampaikan klarifikasi. Kalau salah ini, dimana salah keterangan disini. Kita lakukan data dan argumentasi," kata Yance.
Yance juga mendapat bukti dan fakta atas dugaan keperpihakan dan keterlibatan dari tiga pejabat bupati di Sumut. Mereka disebut tim hukum Edy-Hasan sebagai operator pengumpul uang.
Selain itu Muryanto diduga mementori Bobby-Surya untuk debat publik pertama hingga ketiga.
"Semua satu lingkaran, Muryanto chip untuk IPDN, dia pimpinnya. Cerita ini, data diterima ada. Skenario diduga dia buat, termasuk untuk debat dari debat pertama," sebut Yance.
Yance mengharapkan kepada Bawaslu Sumut untuk melakukan pengusutan secara intensif atas laporan terhadap Rektor USU. Karena, demokrasi di Sumut ini, sedang tidak baik-baik saja.
"Hasil Pilkada Sumut 2024, hasil rekayasa. Kita lihat hasil lembaga Quick Count, sama seperti yang ada di link. Ini sangat-sangat menyakiti hati masyarakat Sumut. Tolong Bawaslu melakukan penyelidikan lebih intensif. Kami siap fight dengan segala data," kata Yance.
Yance juga mengimbau kepada seluruh relawan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, untuk melakukan perlawanan bila menemukan kekurangan pada hari pencoblosan, Rabu 27 November 2024, nantinya.
"Lakukan perwalanan dilakukan di tingkat TPS. Kita masih percaya dengan KPU dan Bawaslu, kita masih percaya dengan Pangdam I Bukit Barisan. Sama kepolisian, kami tim hukum tidak percaya," jelas Yance.
Terpisah, Rektor USU, Prof Muryanto Amin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp atas laporan dirinya ke Bawaslu Sumut, tidak memberikan respon.