Tak ada Korban Jiwa Dalam Insiden Kebakaran di PT Desa Air Cargo Batam

Batam, IDN Times – Kebakaran hebat melanda kawasan industri pengelolaan limbah B3 milik PT Desa Air Cargo yang berlokasi di Kawasan Pengelolaan Limbah Industri B3 (KPLI-B3), Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (23/6/2025) malam.
Tiga gudang milik PT Desa Air Cargo dan satu gudang milik PT Gomal Sukses hangus terbakar. Suara ledakan keras terdengar beberapa kali selama proses kebakaran berlangsung.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zainal Arifin mengatakan, kebakaran diduga berawal dari salah satu gudang penyimpanan limbah di area PT Desa Air Cargo. Api kemudian cepat merembet ke gudang lainnya.
Lanjut Zaenal, saat ini api telah berhasil dipadamkan dan atas adanya insiden tersebut, pihaknya menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa.
"Tidak ada korban jiwa, saat ini total kerugian juga sedang dihitung oleh pihak perusahaan," kata Kombes Pol Zaenal, Selasa (24/6/2025).
1. Terjadi ledakan berulang

Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Umum Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait ketika dikonfirmasi mengungkapkan, beberapa kali ledakan sempat terdengar dari lokasi kebakaran. Menurut Ariastuty, ledakan itu dipicu oleh drum-drum berisi cairan kimia yang tersimpan di dalam gudang. Ledakan tersebut membuat proses pemadaman menjadi lebih sulit.
"Api memang sulit dikendalikan karena banyak material mudah terbakar. Ledakan berasal dari drum berisi cairan kimia yang meledak satu per satu," kata Ariastuty.
2. Empat gudang hangus terbakar

Kebakaran tersebut menghanguskan empat gudang yang berada di kawasan PT Desa Air Cargo dan PT Gomal Sukses. Ariastuty menegaskan, hingga Selasa dini hari, petugas dari Pemkot Batam, BP Batam, dan kepolisian masih melakukan pendinginan di lokasi.
"Api sudah padam, tetapi masih dilakukan penyemprotan untuk memastikan tidak ada bara tersisa. Kawasan juga telah diamankan, termasuk dengan memutus aliran listrik untuk mencegah bahaya lanjutan," katanya.
3. Dampak lingkungan masih dikaji

Ariastuty menambahkan, pihaknya bersama tim terkait sedang melakukan pemeriksaan terhadap potensi pencemaran lingkungan akibat limbah yang terbakar. Kawasan sekitar juga tengah diawasi ketat oleh Ditpam BP Batam guna mencegah limbah berbahaya meluas ke luar area industri.
Menanggapi kabar yang mengaitkan lokasi kebakaran dengan tempat pemusnahan narkotika jenis sabu seberat 1.970 kilogram atau 1,9 ton oleh BNN RI, Ariastuty menegaskan bahwa seluruh barang bukti sabu telah dimusnahkan sebelumnya, dan telah habis terbakar dalam insinerator.
"Pemusnahan narkotika sebelumnya sudah selesai. Barang bukti sudah tidak ada, semuanya telah dimusnahkan tuntas," tutupnya.