Kecelakaan Maut saat Hujan Deras di Simalungun, 2 Tewas dan 1 Luka

- Kecelakaan bermula dari mobil selip di jalan basah
- Dua korban jiwa meninggal di tempat, satu selamat dengan luka berat
- Tidak ada rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi
Simalungun, IDN Times - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Umum Km 14-15 jurusan Pematangsiantar-Medan, tepatnya di Nagori Batu Silangit, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Senin (14/7/2025) petang.
Kecelakaan mobil itu memakan korban jiwa. Dua penumpang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat.
1. Kecelakaan bermula dari mobil selip di jalan basah

Tragedi bermula pada Senin (14/7/2025) sekitar pukul 18.30 WIB, ketika cuaca hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Mobil Toyota Kijang Innova BK-1125-IG yang dikemudikan oleh Rudianto Saragih (53) datang dari arah Pematangsiantar menuju Medan dengan membawa dua penumpang, yaitu Edwar Janer Damanik (60) dan Eli Sahriani Damanik (49).
Hujan deras yang mengguyur kawasan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun pada Senin sore membuat jalan licin. Sekitar pukul 18.30 WIB, mobil Toyota Kijang Innova yang dikemudikan Rudianto Saragih melaju dari arah Pematangsiantar menuju Medan.
“Berdasarkan hasil olah TKP, mobil Kijang Innova tersebut melaju dengan kecepatan tinggi saat melintas di tikungan yang sedikit ke kiri. Kondisi jalan yang basah dan licin akibat hujan menyebabkan mobil tersebut selip,” ujar Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Simalungun IPDA Winokto Silitonga dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).
Mobil pun keluar jalur dan bertabrakan frontal dengan truk Hino yang datang dari arah berlawanan. Truk itu dikemudikan oleh FH (36).
2. Dua korban jiwa meninggal di tempat, satu selamat dengan luka berat

Kecelakaan memakan 2 korban jiwa. Sopir Rudianto Saragih dan Edwar Janer Damanik (60) meninggal dunia. Sementara, satu penumpang lain, Eli Sahriani Damanik, mengalami luka berat dan dirawat intensif di RS Vita Insani Pematangsiantar.
“Dua korban jiwa ini adalah kepala keluarga yang sedang dalam perjalanan. Sungguh tragis kehilangan yang dialami keluarga mereka,” ucap IPDA Winokto.
3. Tidak ada rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi

Petugas menyimpulkan bahwa kecepatan tinggi mobil menjadi faktor utama kecelakaan. Namun, kondisi infrastruktur jalan juga patut dipertanyakan. Meski berstatus jalan nasional dengan lebar 6,5 meter dan aspal hot mix, lokasi kejadian ternyata tidak dilengkapi rambu peringatan.
“Meskipun terdapat marka jalan, namun tidak terdapat rambu-rambu peringatan di lokasi tersebut. Ini menjadi catatan penting untuk perbaikan infrastruktur jalan,” pungkasnya.