Sekolah di Medan Dijarah Maling, Otak Pelaku Mantan Pekerja Kantin

- Komplotan maling beraksi, jarah sekolah saat penjaga sedang keluar kota
- Banyak barang berharga yang dicuri, di antaranya adalah kamera, AC, laptop, dan 4 unit proyektor
- Otak pelaku merupakan mantan pekerja di kantin sekolah
Medan, IDN Times - Salah satu sekolah swasta di Kecamatan Medan Denai menjadi sasaran pencurian sekelompok maling. Mereka bekerjasama menjarah barang-barang berharga di sekolah tersebut saat guru yang menjaga sedang berada di luar kota.
Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian, ternyata otak pelaku pernah bekerja di kantin sekolah tersebut. Dialah yang mengatur rencana sekaligus memetakan tempat-tempat potensial yang menyimpan barang berharga milik sekolah.
1. Komplotan maling beraksi, jarah sekolah saat penjaga sedang keluar kota

Kabar pencurian di Sekolah Swasta An-Nizam ini dibenarkan oleh Kapolsek Medan Area, AKP Himawan Dwi Chandra. Baru saja pihaknya telah mengamankan 3 pelaku yang bekerjasama menjarah seisi ruangan.
"Telah diamankan 3 orang laki-laki dalam perkara tindak pidana pencurian di sekolah An-Nizam, di Jalan Perjuangan, Medan Denai, sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 KUHPidana," terang Himawan, Kamis (4/9/2025).
Peristiwa pencurian ini terjadi saat guru yang menjaga sekolah sedang berada di luar Kota. Ia terhenyak begitu mendapat kabar banyak barang berharga dijarah maling.
"Pelapor dihubungi pemilik sekolah An-Nizam yg mengatakan bahwa sekolah telah mengalami kemalingan dan pada saat itu pelapor bersama keluarga sedang berada di luar kota. Pada hari senin 1 September 2025 pelapor masuk ke sekolah An-Nizam dan melakukan pengecekan di ruangannya di lantai 3. Dan benar barang-barang di ruangannya telah berserakan," lanjutnya.
2. Banyak barang berharga yang dicuri, di antaranya adalah kamera, AC, laptop, dan 4 unit proyektor

Ada banyak barang berharga milik sekolah yang hilang. Himawan menyebutkan bahwa barang-barang itu biasanya digunakan untuk keperluan belajar mengajar.
"Barang yang hilang berupa Kamera Cannon, outdoor AC, dan 4 unit proyektor," beber Kapolsek Medan Area.
Bukan hanya di lantai 3, ternyata komplotan maling itu juga melakukan pencurian di lantai 1. Di sana, mereka mengambil barang berharga lain yang sering digunakan untuk keperluan sekolah.
"Sedangkan di lantai 1 di ruangan guru, 1 unit laptop hilang," jelas Himawan.
3. Otak pelaku merupakan mantan pekerja di kantin sekolah

Dari 3 orang tersangka, Himawan mengatakan salah satunya merupakan mantan pekerja di kantin sekolah atas nama Fauzi. Dialah yang memberi tahu di mana disimpannya barang-barang elektronik berharga milik yayasan.
"Pelaku pertama atas nama Fauzi Ramadhan (30 tahun) dan merupakan seorang resedivis yang dipenjara tahun 2020, kemudian atas nama Ilhamsyah (26 tahun), dan pelaku ketiga Riski Pane (25 tahun) yang merupakan residivis tahun 2017," rinci Himawan.
Gelagat para pencuri ini untungnya terekam oleh CCTV. Sehingga petugas kepolisian dengan mudah mengidentifikasinya.
"Unit Reskrim Polsek Medan Area telah mengetahui identitas tersangka. Selanjutnya tim langsung bergerak melakukan penyelidikan. Berdasarkan informasi saksi- saksi, tim melakukan pengumpulan data dan bukti-bukti terhadap orang-orang yang diduga pelaku. Dan didapatkan identitas para pelaku pencurian tetsebut. Mereka diamankan di Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai. Di mana ketiganya mengakui telah melakukan pencurian di Sekolah An-Nizam berupa laptop, kamera, dan AC. Uang tunai hasil penjualan barang curian dibagi dan digunakan untuk membeli narkoba," pungkasnya.