Medan, IDN Times - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Medan berhasil meringkus belasan anggota geng motor Sebanyak 12 orang diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Mereka ditangkap karena melakukan pengerusakan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Medan, pada Rabu (8/5). Dari ke 12 orang itu turut diamankan ketua geng motor yang bernama 234 SC Medan Area.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, komplotan geng motor ini melakukan aksi brutalnya pada Rabu (8/5) dinihari. Secara bersama-sama mereka merusak SMA Negeri 5 Medan yang berada di Jalan Pelajar Nomor 17, Kelurahan Teladan Timur, Kota Medan.
"Merasa keberatan, pihak sekolah membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan. Kemudian kita melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian," kata Dadang saat memaparkan kasus di Polrestabes Medan di Jalan HM Said, Medan Timur, Senin (20/5).
Sepekan lebih melakukan penyelidikan, sambung Dadang, Satgas Anti Geng Motor Polrestabes Medan berhasil mengidentifikasi kelompok geng motor tersebut. Polisi pertama kali meringkus ketua geng motor 234SC Medan Area berinisial AMC (18). AMC merupakan aktor utama pengerusakan SMA 5 Medan tersebut.
"AMC diciduk dari tempat persembunyiannya di rumah keluarganya di Jalan Pasar VII Sempurna Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (16/5) kemarin. Ketika diinterogasi AMC mengakui bahwa ia dan anggotanya yang melakukan pengerusakan di SMAN 5 Medan," ujar Dadang.
Berdasarkan keterangan dari AMC, polisi akhirnya berhasil meringkus 11 anggota geng motor lainnya. Selanjutnya belasan anggota geng motor itu diboyong ke Mapolrestabes Medan untuk diproses hukum lebih lanjut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ke 12 orang tersebut, kita menetapkan tiga orang menjadi tersangka. Ketiganya berinisial AMC (18) ketua geng motor 234SC Medan Area, MV (18) warga Jalan Rahmadsyah dan LA (19) warga Jalan Rahmadsyah," ungkap Dadang.
Menurut anggota geng motor yang diamankan, lanjut Dadang, mereka melancarkan aksinya hanya karena ingin balas dendam. Mereka ingin membalas serangan kelompok geng motor lain.
"Motif mereka melakukan aksi itu adalah balas dendam. Karena sebelumnya mereka mengaku dilempari oleh kelompok geng motor SL ODE ketika melintas di Jalan Sutrisno," jelas Dadang.