Respon Soal SD Viral di Nias, Pj Gubernur Sumut: Sudah Kirim Tim

Medan, IDN Times – Penanggung Jawab (Pj) Gubernur Sumatra Utara Agus Fatoni merespon Sekolah Dasar (SD) Negeri 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu di Kabupaten Nias, yang viral di media sosial. Sekolah itu viral karena tidak ada guru yang mengajar.
"Ya, terkait guru tidak masuk sekolah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sudah mengirim tim ke sana. Tim sudah mendalami itu, nanti kita sampaikan hasilnya," kata Agus,Rabu (22/1/2025).
1. Tim yang diterjunkan mulai dari inspektorat hingga Disdik

Kata Fatoni, tim yang diturunkan ke sana berasal dari Inspektorat dan Dinas Pendidikan Sumut. Dengan diturunkan tim tersebut, Agus Fatoni berharap diketahui persis bagaimana kondisi sebenarnya yang terjadi di sekolah itu.
"Kita mengirim tim Inspektorat, tim Dinas Pendidikan, kita akan mendalami kondisinya seperti apa," ungkapnya.
2. Guru tidak mengajar karena akses menuju sekolah yang sulit

Setelah viral di media sosial, terungkap fakta soal penyebab ketidakhadiran guru di sana. Dalam keterangan resmi Pemkab Nias, disebutkan bahwa sekolah itu berada pada dusun yang terisolir. Jaraknya sekitar 8,5 kilometer dari desa induk.
Akses ke dusun itu hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki dan menyeberangi 13 kali sungai dengan waktu tempuh 2 jam.
Akses lainnya bisa ditempuh dengan melewati kecamatan lain. Para guru harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer, melewati bukit terjal dan jalan tanah. Selain itu, untuk menuju sekolah tersebut dapat juga diakses melalui Desa Soroma'asi Kecamatan Ulugawo dengan melalui 4 Km jalan perkerasan batu dengan kontur berbukit-bukit terjal dan juga ditempuh jalan tanah sejauh 4 Km.
Sekolah itu memiliki 62 orang siswa. Sampai saat ini, belum ada rumah dinas guru bahkan jaringan kelistrikan di sana. Dusun III sendiri dihuni 315 jiwa (80 KK).
"Para guru yang mengajar di sekolah tersebut berada di luar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan tiap harinya pergi kesekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan. karena sungai banjir, dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang," ujar kata Kepala Dinas Pendidikan Nias Kharisman Halawa dalam keterangannya yang dilihat di akun media sosial resmi Pemkab Nias, Minggu (19/1/2025).
Untuk mengantisipasi kejadian seperti video itu terulang, Pemkab Nias mewajibkan para guru di sekolah itu untuk tidur di Dusun III. Jumlah guru di SD Negeri itu berjumlah 9 orang dengan rincian 3 PNS, 2 PPPK, dan 4 guru tidak tetap.Saat ini Pemkab Nias disebut terus melakukan upaya untuk membuka akses jalan ke desa-desa terisolir. Masih ada 19 desa di Nias yang belum dilalui jalan beraspal.
3. Para siswa mengeluh karena tidak ada guru

Kondisi sekolah terisolir ini terungkap dari siswanya sendiri. Siswa SD itu membuat video kondisi sekolah pada jam pelajaran. Mereka mengeluh karena tidak ada guru yang mengajar.
Video yang kini mendapat perhatian netizen mengungkap mirisnya kondisi sekolah di sana. Kondisi ruang kelas berantakan dan tidak layak. Kursi dan mejanya berantakan. Tidak hanya di kelas, kondisi serupa juga terjadi di ruang guru.
"Ini keadaan guru nya, tidak ada, gurunya sama sekali tidak ada, ini kantor gurunya tidak ada sama sekali, satu orangpun," ujar siswa SD yang merekam video.
Perekam video itu bertanya ke siswa lain soal bagaimana kondisi sekolah mereka. Siswa yang ditanyai itu kemudian menjawab, guru tidak ada yang mengajar. Kondisi ini sudah terjadi sebulan terakhir.
Guru yang datang disebut hanya memukul lonceng dan pergi ke luar sekolah. "Keadaan guru kami, tidak ada satupun, tidak ada mereka pun, satu hari saja tidak ada, satu aja guru pun tidak ada. Kalau ada pun, dipukul lonceng pun tidak ada dikasih pelajaran cuma dipukul aja lonceng sudah pergi mereka," kata murid SD dalam video.