Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

PT RPN Didukung BPDP dan Ditjenbun Gelar Pelatihan Teknik Pemetaan Kebun untuk Petani Sawit Labusel

WhatsApp Image 2025-06-17 at 15.55.47_3099feaf.jpg
PT RPN Didukung BPDP dan Ditjenbun Gelar Pelatihan Teknik Pemetaan Kebun untuk Petani Sawit Labusel (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) kembali menyelenggarakan pelatihan ‘Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit’ dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) – Kementerian Pertanian RI.

Pelatihan diikuti oleh 30 peserta terdiri dari pekebun sawit, penyuluh, dan pendamping pertanian dari kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara. Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, 16-20 Juni 2025 di salah satu hotel di Medan, Sumatera Utara.

Kepala Divisi Produksi PT RPN, Dr. Heri Santoso mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, yang terselenggara atas kolaborasi antara PT RPN, BPDP, Ditjenbun.

“Dalam pelaksanannya, peserta akan mendapatkan beragam materi antara lain regulasi dan kebijakan usaha perkebunan kelapa sawit, pengenalan Geospasial, dasar-dasar pemetaan lahan, dan perencanaan survei lahan, pengolahan data hasil survei lahan, dan penyajian peta,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan pelatihan, pada Senin, (16/6/2025).

1. Peserta mendapat kesempatan kunjungan lapangan

Kebun kelapa sawit
Kebun kelapa sawit

Selain mendapatkan materi yang disampaikan metode pengajaran di kelas. Peserta juga akan mendapatkan kesempatan kunjungan lapang untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari selama di kelas.

Harapannya, kata Dr. Heri, dengan pelatihan tersebut; peserta dapat  meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan lahan, meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan lahan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking lahan, pengolahan data dan penyajian peta, dan meningkatan keterampilan dalam pemetaan kebun.

“Sumber Daya Manusia profesional merupakan salah satu komponen penting dalam sistem usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Pengembangan SDM ini dapat dilakukan melalui pelatihan yang baik sehingga mampu menghadapi tantangan dalam rangka peningkatan dan pengembangan kinerja usaha perkebunan kelapa sawit. Salah satunya pelatihan teknik pemetaan lokasi perkebunan kelapa sawit yang diselenggarakan PT RPN, dengan dukungan BPDP dan Ditjenbun, yang diikuti oleh para pekebun,” jelas Dr. Heri.

Diketahui, PT RPN melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memainkan peran penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. Sebagai perusahaan penelitian, PT RPN melalui PPKS berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas bagi para pekebun kelapa sawit.

Inovasi-inovasi terbaru dalam budidaya kelapa sawit disampaikan dalam pelatihan ini untuk memberikan wawasan terkini tentang teknik pemetaan untuk lokasi perkebunan kelapa sawit.

2. Menjadi dasar legalitas pemetaan

Pekerja di Perkebunan kelapa sawit
Pekerja di Perkebunan kelapa sawit

Komite Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit - BPDP, Darmansyah Basyarudin menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit. Khusus untuk pelatihan, ada 14 jenis pelatihan petani sawit, salah satunya pelatihan Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Sawit.

“Pelatihan ini sangat penting. Kenapa, karena erat kaitannya dengan aspek legalitas yang menjadi dasar yaitu pemetaan supaya tidak ada tumpang tindih status lahan. Aspek legalitas ini menjadi prinsip dalam pengelolaan keberlanjutan sawit di Indonesia. Pelaksanaannya wajib di tahun ini termasuk oleh pekebun,” ucapnya, saat turut hadir di pembukaan pelatihan.

“Dengan terselenggaranya pelatihan ini, menunjukkan komitmen dari BPDP dalam meningkatkan kapasitas SDM Perkebunan kelapa sawit. BPDP berperan membantu kementerian teknis dalam hal ini kementerian pertanian untuk pengembangan komoditas, salah satunya kelapa sawit,” sambung Darmansyah.

“Kami berharap dari pelatihan ini bisa menghasilkan peserta pelatihan yang mampu menerima materi yang disampaikan dan mampu mengimplemtasikan dan berkreasi lapangan. Di era digital SDM harus bisa bekerja dimanapun dan kapanpun, mempunyai kemampuan adaptasi, berkemampuan digital, mampu mengintegrasikan dengan internet, berpikir kritis (mampu mencari solusi), memiliki semangat belajar terus menerus,” pungkasnya.

3. Diajarkan menggunakan GPS, drone, pembuatan poligon dan pengolahan data

Ilustarasi buah kelapa sawit. Kemenkeu FOto/Biro KLI - Resha
Ilustarasi buah kelapa sawit. Kemenkeu FOto/Biro KLI - Resha

Terkait dengan pelaksanaan pelatihan tersebut, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Perkebunan Merry Carolina S.Hut, menambahkan pelatihan ini sangat penting karena dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi para pekebun sawit khususnya dalam hal pemetaan lokasi kebun.

“Pelatihan ini mencakup dasar-dasar pemetaan lahan, dengan alat pemetaan seperti GPS dan drone, pembuatan poligon dan pengolahan data serta analisis hasil pemetaan,” katanya.

Menurut Merry, dalam era pertanian modern pengukuran semakin mudah dilakukan dengan dukungan teknologi. Alat-alat seperti GPS, drone, dan aplikasi digital bisa digunakan oleh pekebun dengan hasil yang akurat.

“Bahkan, teknologi GIS memungkinkan integrasi data pengukuran dengan analisis data spasial untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Pengukuran data juga bermanfaat bagi pekebun untuk mengakses pembiayaan dana dari pemerintah dan lembaga keuangan. Banyak program yang mensyaratkan data lahan yang jelas termasuk luas dan lokasi sebagai bagian dokumentasi. Oleh karena itu, data pengukuran dapat menjadi bagian penting dalam pengembangan usaha tani,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Azaman mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya pelatihan pemetaan lokasi kebun yang diikuti peserta dari kabupaten Labusel.

“Mudah-mudahan para peserta dalam menyerap ilmunya yang disampaikan oleh para instruktur sehingga bermanfaat bagi pengelolaan perkebunan yang dikelola oleh masyarakat. Ilmu yang didapat selama pelatihan bisa dibaktikan untuk kemajuan Labusel. Sebab, pemetaan ini menjadi instrumen dalam program PSR, tak terkecuali di Labusel,” katanya, dengan bangga.

 

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us