Porprov Sumut Usai, Ijeck Berharap Regenerasi Atlet Terjadi

Dominasi Kontingen Kota Medan pada Porprov Sumut tahun ini memang tidak terbendung. Pasalnya setengah dari jumlah cabor yang dipertandingkan dikuasai oleh Medan, tepatnya Medan juara umum di 7 cabor dari 14 cabor yang ada.

Adapun 7 cabor tersebut, yaitu drumben dengan torehan 5 medali emas, 1 perak, 1 perunggu. Kemudian cabor biliar Medan kembali berjaya dengan 10 emas, 9 perak, 10 perunggu. Begitu juga di cabor angkat besi, berat, dan binaraga, Medan mendominasi dengan 11 emas, 3 perak, 1 perunggu.

Selanjutnya di arena ring tinju, Medan kembali tampil sebagai juara umum dengan 4 emas, 3 perak, 2 perunggu. Bulutangkis Medan kembali perkasa dengan 5 emas, 5 perak, 2 perunggu. Begitu juga di cabor tarung, tim karate Medan juara umum usai menorehkan 10 emas, 11 perak, 6 perunggu. Serta cabor taekwondo Medan menyabet 7 keping medali emas, 4 perak, dan 2 perunggu.

Ijeck saat menutup Porprov Sumut tahun 2019 tahun ini menegaskan, event yang baru saja usai itu merupakan pemanasan menuju Prakualifikasi Pekan Olahraga nasional (Pra-PON) 2019. Pemperov Sumut pun berharap para atlet bisa meningkatkan prestasi lebih baik lagi.

"Semoga Porprov Sumut mencetak regenerasi atlet dan ada penambahan atlet dan medali bagi seluruh kabupaten/ kota di Sumut,” harap Ijeck.

Ijeck menyadari bahwa saat ini masih banyak venue cabor di Sumut belum sesuai dengan standar internasional yang sangat diperlukan atlet. Kehadiran venue bertaraf internasional sangat dibutuhkan Sumut sebagai persiapan atlet dan Sumut menuju PON 2024 bersama Provinsi Aceh.

“Dengan adanya venue bertaraf internasional, kita yakin atlet lebih bersemangat berlatih. Saya yakin atlet kita bertambah menuju PON saat kita menjadi tuan rumah menuju PON 2024,” ucap Ijeck.

Saat ini dikatakan Ijeck, sudah ada sinyal dari pemerintah pusat terkait penyerahan kembali lahan HGU eks PTPN II untuk pembangunan sport centre tuan rumah PON 2024.

Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, menilai Porprov Sumut 2019 lebih baik dari sebelumnya, khususnya dari aspek persaingan untuk di sejumlah cabang olahraga. Jika sebelumnya kontingen Medan hampir mendominasi di semua cabor, namun tahun ini sudah terlihat adanya pergeseran kekuatan.

“Porprov kali ini jauh lebih baik prestasi ateltnya karena pemerataan medali. Dari ranking dua sampai sepuluh itu ada pemerataan. Medan berkurang, berati pemerataan ke seputar wilayah dekat Medan sangat besar perkembangannya. Kita lihat Deli Serdang posisi dua, Karo ketiga, Binjai empat dan Tebingtinggi posisi ke lima. Ini kan daerah penyanggah Kota Medan. Saya yakin ini suatu prestasi, karena wilayah seputaran Kota Medan sudah bangkit kekuatannya,” jelasnya.