Medan, IDN Times - Aksi kriminal tak luput terjadi di bulan suci Ramadan. Kali ini yang menjadi korbannya ialah seorang pemilik kedai kelontong di Jalan Marindal, Medan Amplas.
Baru saja ditinggal beberapa menit oleh pemiliknya untuk membeli makanan sahur, komplotan maling yang beraksi menggunakan mobil langsung membobol kedai kelontong tersebut. Mereka menjarah dagangan kedai sampai korban mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp15 juta.
Rizky seorang pemilik kedai kelontong tak urung menceritakan kronologi perampokan yang dialami olehnya. Kedainya dijarah oleh sekelompok perampok yang beraksi menggunakan mobil.
"Saya keluar mau beli sahur, kemudian sekitar jam 3 orang itu (perampok) masuk ke dalam kedai saya. Ada 3 orang, pakai mobil," kata Rizky kepada IDN Times, Selasa (18/3/2025) siang
Saat ia tinggalkan, kedainya ia kunci dengan gembok. Tak tanggung-tanggung, bahkan ia kunci dengan 2 gembok sekaligus.
"Cuma sebentarnya saya keluar. Itu pun jalan kaki karena dekat," lanjutnya.
Saat kembali ke kedainya sembari membawa makanan untuk sahur, Rizky kaget begitu melihat pintu kedainya sudah terbuka. Begitu pula dengan 2 gembok yang rusak dibobol.
"Dibobol mereka, kayak makai alat. Sadar dimaling waktu pulang tahu-tahu pintunya terbuka," ungkap Rizky.
Di dalam kedainya, ada seorang pekerja yang tidur di sana. Namun ia tidak menyadari lantaran komplotan perampok itu beraksi sangat cepat.
"Saat saya datang baru saya lihat kan. Yang diambil rokok yang di lemari atas dan di bawah baru uang-uang di laci," tuturnya.
Dari rekaman CCTV, tampak satu unit mobil berwarna hitam langsung datang ke kedai kelontong Rizky. Dari mobil tersebut, satu orang kemudian turun dan membobol pintu.
Setelah berhasil membobol, mereka langsung menggunakan penutup wajah. 2 orang selaku eksekutor masuk ke dalam kedai sementara 1 orang lainnya berjaga-jaga.
"Kerugian ditaksir kurang lebih Rp15 juta, termasuk rokok sama uang tunai di laci," beber Rizky.
Ia mengaku tidak kenal dengan para pelaku. Dan atas kejadian yang menimpanya, Rizky juga memilih untuk tidak melaporkan kasus ini kepada polisi.
"Di kedai saya (kemalingan) ini baru pertama kalinya. Sementara kalau di wilayah sini sudah sering," pungkasnya.