Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembunuh Terapis di Percut Terungkap, Pelakunya Remaja 18 Tahun

2 remaja pembunuh terapis di Percut Seituan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
2 remaja pembunuh terapis di Percut Seituan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Misteri meninggalnya terapis atau tukang pijat perempuan di Percut Seituan akhirnya terungkap. Dua orang remaja laki-laki diciduk karena mereka merupakan pembunuh yang selama ini dicari-cari setelah sebulan melewati serangkaian penyelidikan.

Mereka terbukti membekap dan mencekik perempuan berinisial R (38) di salah satu tempat pijat dan lulur tersebut. Motif para pelaku membunuh korban ialah karena tidak memiliki uang untuk membayar jasa pijat korban senilai Rp200 ribu.

1. Dua remaja berusia 18 tahun ditetapkan sebagai tersangka karena membunuh seorang terapis

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ditangkapnya 2 pelaku pembunuhan terhadap seorang terapis dibenarkan oleh Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan. Ia mengatakan bahwa 2 tersangka ditangkap baru-baru ini.

"Kasus pembunuhan yang terjadi di wilayah Percut Seituan terhadap seorang wanita yang ditemukan meninggal di rumahnya (tempat lulur). Dan kita sudah melakukan identifikasi yang cukup lama. Karena keterbatasan evidence yang mendukung saat itu," kata Gidion, Senin (22/6/2025) sore.

Pelaku keduanya masih berumur 18 tahun. Masing-masing AF dan NR.

"Motifnya sesuatu yang tak layak dilakukan remaja seperti mereka. Mendatangi rumah korban, kemudian melakukan sesuatu yang kontennya dewasa (hubungan seksual)," ungkap Gidion.

2. Motif pelaku membunuh seorang terapis karena uang bayaran kurang

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mia Amalia)

Lebih rinci Kapolrestabes Medan menerangkan bahwa pelaku memang melakukan hubungan seksual dengan korban. Namun pelaku nekat membunuh karena uangnya kurang Rp100 ribu lagi. 

"Karena ditagih Rp100 ribu lagi tapi pelaku tak punya uang. Maka kemudian melakukan pembunuhan dan menghabisi nyawa korban bernama Rusti. Pelaku diamankan beserta barang buktinya," ungkap Gidion.

Barang bukti yang dimaksud ialah rambut pelaku yang sempat dijambak korban beserta alat kontrasepsinya. Barang bukti ini menjadi scientific investigation yang tertinggal di TKP.

"Setelah dilakukan pengungkapan, rambut identik dengan yang bersangkutan," aku Kapolrestabes Medan.

3. Pelaku mengaku sedang dalam pengaruh minuman beralkohol

2 remaja pembunuh terapis di Percut Seituan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
2 remaja pembunuh terapis di Percut Seituan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Pelaku utama, AF kepada awak media mengaku bahwa ia tidak punya uang membayar jasa sang terapis. AF juga membeberkan bahwa saat itu ia sedang dalam pengaruh minuman beralkohol.

"Karena gak ada duit, memang gak ada duit. Saya mabuk juga saat itu. Ke sana cuma kusuk sama gitu (hubungan seksual)," ungkap AF.

Ia mengetahui tempat pijat lulur itu dari temannya. Datang ke tempat itu pun ia ditemani tersangka bernama Nur Ramadhan.

"Saya tak kenal sama korban. Saya langsung datang. Membunuhnya dengan cara saya bekap kepalanya. Posisi dia tidur (tengkurap)," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us