Binjai, IDN Times - Pemerintah Republik Indonesia mengambil keputusan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah calon haji musim 2020 atau 1441 Hijriah. Langkah ini dilakukan dalam upaya memutus penyebaran COVID-19.
Kekecewaan pun cukup besar. Apalagi mereka yang sudah menanti bertahun-tahun untuk berangka haji tahun ini. Tapi harus diterima dengan lapang dada karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Bagaimana dengan tanggapan biro perjalanan haji di Binjai?
Terkait pembatalan itu, Pengelola Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ar-Rasyid Kota Binjai, Sumatera Utara, Alpan Daulay, mengaku pembatalan pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia, tidak terlalu mempengaruhi operasional perusahaan. Meski dalam kenyataan di lapangan banyak juga jemaah calon haji mengaku kecewa.
"Kekecewaan itu pastinya adalah, apa lagi bagi mereka yang dijadwalkan berangkat. Namun karena ini sudah kebijakan pemerintah, kita sebagai pengelola meminta agar para calon samina wa atona. Karena setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Keputusan ini dibuat untuk kebaikan bersama," katanya, Rabu (3/6).
Atas pembatalan itu, Alpan mengaku sebanyak 92 jemaah calon haji yang terhimpun melalui Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ar-Rasyid Kota Binjai, terpaksa dialihkan pemberangkatannya pada 2021 mendatang.
Kondisi ini pun turut mempengaruhi daftar tunggu pemberangkatan jemaah calon haji. Sehingga mereka yang akan berangkat menunaikan rukun Islam kelima pada 2021 mendatang terpaksa diundur ke tahun berikutnya dan begitu juga seterusnya.
Hanya saja menurut Alpan, pembatalan keberangkatan jemaah calon haji tanah air di musim 2020 ini, pada dasarnya tidak menganggu aktivitas perjalanan ibadah umrah. Sebab setelah Iduladha 1441 Hijriah, masyarakat yang ingin beribadah umrah, tetap diberangkatkan menuju tanah suci.
"Kalau memang ada rezeki, ya kita sarankan untuk umrah. Sebab, meskipun pemberangkatan haji untuk tahun ini ditiadakan. Namun untuk ibadah umrah tetap bisa dilakukan seperti biasa," ungkapnya.
Dari informasi diterima, pembatalan pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada musim 2020, mengakibatkan 330 jemaah calon haji asal Kota Binjai, batal menunaikan rukun Islam kelima tahun ini.
Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi, mengumumkan pembatalan keberangkatan jemaah calon haji Indonesia pada musim 2020, melalui konferensi pers secara daring, Selasa (2/6).
Keputusan tersebut diambil Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19, serta belum adanya kejelasan dari Pemerintah Arab Saudi terkait akses ibadah haji bagi negara-negara berpenduduk Muslim.
Apalagi penyelanggaraan ibadah haji tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat, karena memerlukan persiapan yang matang, utamanya dalam menjamin keselamatan jemaah calin haji, serta pengadaan sarana dan prasana yang dibutuhkan.