Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pelajar Sumatera Flight Meninggal, Pihak Sekolah Dilaporkan

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Medan, IDN Times – Meninggalnya siswi pusat pendidikan aviasi dan hospitality Sumatera Flight di Kota Medan, Ade Nurul Fadilah (19) meninggalkan duka mendalam untuk keluarganya. Namun pihak keluarga menduga jika kematian Ade tidak wajar.

Pihak sekolah pun dilaporkan ke polisi. Laporan itu dilayangkan ke Polda Sumatra Utara dengan nomor: STTLP/B/1507/X/2024/SPKT Polda Sumut. Polisi pun tengah menyelidiki kasus itu.

1. Ade sempat berteleponan dengan teman laki-lakinya sebelum ditemukan meninggal

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Kuasa hukum keluarga menyatakan, pihak keluarga sempat mendapatkan telepon bahwa Ade dibawa ke Rumah Sakit USU, Kota Medan, Selasa (1/10/2024) malam.

"Awal kejadian tanggal 1 Oktober 2024. Sekitar jam 10 malam, dia masih sehat. Masih telpon dan video call sama pacarnya. Jam 11 dikabari oleh pihak kampus, katanya si korban ini sakit. Tidak lama dikabari sudah meninggal dunia," sebut Thomy kepada awak media di Kota Medan, Selasa (29/10/2024).

Keluarga kemudian datang ke RS USU pada Rabu (2/10/2024) sekitar pukul 02.00 WIB. Keluarga membawa jenazah Ade ke rumah duka di Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

"Kami tanyakan sama pihak dokter, kata pihak dokter tidak sempat pegang korban dalam penanganan medisnya," jelas Thomy.

2. Ade sempat bilang ke teman laki-lakinya sudah tidak nyaman bersekolah di sana

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Thomy mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya Ade Nurul. Namun kata Thomy, Ade sempat bercerita kepada teman laki-lakinya bahwa dia sudah tidak nyaman sekolah di sana.

"Kalau dianiaya tidak, tapi cuma kalau saya dapat informasi, dengan waktu berbeda ya. Sudah tidak nyaman dan tidak tenang disitu. Tapi tidak membilang penyebabnya apa, karena Ade tertutup," kata Thomy.

Keluarga korban juga sudah mengajukan proses ekshumasi atau proses pembongkaran makam untuk melakukan uji forensik pada jenazah Ade.

"Saya juga mengajukan ekshumasi, Karena untuk memastikan ada pidana atau tidak. Dari ekshumasi atau otopsi baru tahu. Baru tahu, apa penyebab kematiannya. Masih menduga-duga semuanya. Karena tidak visum atau otopsi dilakukan. Kan tidak tahu apa penyebab kematiannya," ujar Ade Nurul.

3. Polisi masih melakukan penyelidikan

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari pihak keluarga, dan akan melakukan proses penyelidikan.

"Pekan ini (kita melakukan pemeriksaan saksi-saksi) kita tunggu dari penyidik,” ujar Hadi.

Soal rencana ekshumasi, pihaknya juga masih menunggu jawaban dari penyidik. "Kenapa tidak kita untuk melakukan ekshumasi sebagai pembuktian- pembuktian, dalam langkah penyelidikan. Jadi semua tentu akan berproses, kita tunggu proses yang nanti dijalankan oleh rekan rekan penyidik," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us