Peserta tari Gerakan Melayu Serumpun 2025 sempat terpeleset saat penampilan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2025 resmi dibuka di halaman Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso, Rabu (21/5/25). Meskipun hujan mengguyur Kota Medan, event yang masuk dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata RI ini tetap meriah dengan ragam kesenian dan kebudayaan yang memukau.
Pembukaan Gemes ke-8 yang dilakukan oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas ini ditandai dengan pemukulan gendang melayu. Bahkan dalam kesempatan tersebut Rico Waas memperlihatkan kemampuannya memukul gendang dengan memainkan irama zapin.
"Melayu Bukan hanya sebagai identitas etnis, tetapi juga jiwa dalam pantun, nafas di dalam gurindam, gerak dalam zapin, suara dalam syair, dan cahaya dalam adat. Saya mungkin tidak terlahir sebagai seorang Melayu, tapi saya percaya bahwa saya berjiwa Melayu tulen," jelas Rico Waas.
Dijelaskan Rico Waas, bangunan Istana Maimun merupakan simbol kejayaan Kesultanan Deli dan warisan sejarah di Kota Medan yang harus dijaga serta dipromosikan. Sejatinya, kebudayaan harus dapat menjadi sarana promosi yang hebat bagi kota ini.
"Insyaallah dengan acara Gemes kita bisa mempromosikan kebudayaan dari kota Medan agar dunia tahu dari mana Melayu itu berasal. Tidak hanya seni budaya dari sisi kuliner dan pakaian juga dapat kita perkenalan sebagai identitas Melayu", kata Rico Waas.
Pembukaan Gemes ke-8 ini juga diiisi dengan pemberian Piagam penghargaan Karisma Event Nasional 2025 kepada Wali Kota Medan dari Perwakilan Kementerian Pariwisata RI. Sebagai ungkapan terima kasih Rico Waas memberikan Cendramata kepada Perwakilan Kementerian Pariwisata RI.
Sebagai informasi sebanyak 29 delegasi dari Indonesia maupun luar negeri ikut memeriahkan perhelatan Gemes ke-8. Adapun 20 dari 29 delegasi peserta tersebut, terdiri dari Sabang, Langsa, Aceh Singkil, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langkat, Binjai, Serdangbedagai, Deliserdang. Kemudian Asahan, Labuhanbatu Utara, Sibolga, Batam, Dumai ( dua delegasi), Jakarta, dan Pontianak. Sedangkan delegasi dari luar negeri, berasal dari Kuala Lumpur, Ipoh Serawak,Johor, Selangor, Melaka, Singapura, Thailand, dan India.