Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Modus Pura-pura Sakit, Bidan di Dumai Jadi Korban Perampokan

Ilustrasi pelaku perampok. (Pixabay).

Dumai, IDN Times - Siti Aisyah menjadi korban perampokan oleh orang tak dikenal yang berpura-pura sedang sakit di Kota Dumai, Provinsi Riau. Wanita berumur 34 tahun itu, merupakan seorang bidan.

"Benar, korban sudah membuat laporan di Polres Dumai," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Dumai AKP Primadona, Jumat (19/7/2024).

Dalam aksi perampokan tersebut, Siti dipaksa untuk menyerahkan semua barang berharganya, termasuk sepeda motor, uang tunai, handphone dan perhiasan emas. Adapun total kerugian yang dialami korban, sebanyak Rp40 juta.

1. Korban diancam pakai Senpi dan parang

ilustrasi senjata api. (unsplash.com/Tom Def)

Diterangkan AKP Primadona, berdasarkan laporan yang diterimanya, korban mengalami ancaman dari pelaku. Yang mana, pelaku diketahui berjumlah dua orang.

"Terduga pelaku ada dua orang. Korban diancam pakai parang dan senjata api (Senpi)," terangnya.

2. Polisi sebut sudah identifikasi pelaku

Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Primadona (IDN Times/ dok Polres Dumai)

Terkait dengan kasus tersebut, kini tim Satuan Reserse Kriminal Polres Dumai tengah memburu kedua terduga pelaku tersebut.

"Pelaku dan barang bukti semua sudah kita identifikasi. Saat ini masih dikembangkan," ujar AKP Primadona.

3. Begini kronologis versi suami korban

Ilustrasi Korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Disisi lain, Syafrizan yang merupakan suami korban, menceritakan kronologis kejadian yang dialami istrinya. Awalnya, istrinya mendapat pesan WhatsApp dari orang yang tak dikenalnya pada siang hari.

Dalam pesan WhatsApp itu, isinya 'kak bisa berobat?'. Kemudian sang istri membalasnya dengan singkat, yakni 'bisa'. Lalu istrinya kembali ditanya, 'bisa datang kerumah?'. Siti pun kembali menjawab 'bisa'.

"Lalu, pelaku mengirimkan alamat rumahnya di Jalan Gunung Slamet. Selanjutnya, istri saya kesana alamat yang dimaksud menggunakan sepeda motor," cerita Syafrizan.

Setibanya disana, dilanjutkannya, istrinya bertemu salah seorang pelaku. Saat itu, istrinya disuruh masuk kedalam ruko. Saat didalam, istrinya disuruh menunggu oleh pelaku, dengan alasan istri pelaku sedang ke Indomaret.

"Saat didalam ruko itu, dari belakang, badan istri saya langsung dibekap oleh pelaku lainnya. Saat istrinya diancam untuk jangan bergerak dan jangan berteriak sambil menodongkan parang," lanjutnya.

Tidak sampai disitu, pelaku lainnya bahkan menodongkan Senpi kepada Siti.

"Pelaku satu lagi yang memegang Senpi mengatakan 'ibu tahu ini apakan. Kalau tidak tahu saya coba ni'," ceritanya lagi.

Dijelaskannya, saat itu Siti dengan kondisi tangan diikat, sempat dibawa berkeliling Kota Dumai oleh pelaku menggunakan sebuah mobil. Yang mana, saat itu pelaku hendak menjual emas yang digunakan Siti.

"Setelah emas istri saya dijualnya, mereka (pelaku) kembali membawa istri saya keliling (Kota Dumai). Setibanya di daerah Jalan Wan Amir, istri saya berhasil melompat dari mobil pelaku dan meminta tolong kepada warga sekitar. Para pelaku langsung kabur," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fanny Rizano
Arifin Al Alamudi
Fanny Rizano
EditorFanny Rizano
Follow Us