Mengenal Tu Sop, Bacawagub Pasangan Bustami Hamzah yang Meninggal

Banda Aceh, IDN Times- Meninggalnya bakal calon wakil gubernur Aceh Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop pada Sabtu, 7 September 2024 meninggalkan duka. Diketahui Tu Sop adalah seorang ulama dan pimpinan pondok pesantren Dayah Babussalam Al Aziziyah, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen itu.
Siapa sosok Tu Sop? Berikut rekam jekanya yang dirangkum IDN Times.
1. Lahir dari keluarga ulama

Tu Sop lahir di Desa Blang Me Barat, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireun, Aceh pada tahun 1964. Dia adalah putra seorang ulama bernama Tgk Abdul Wahab bin Hasballah dan Zainab binti Muhammad Shaleh. Tu Sop memiliki tiga saudara yang semuanya menjadi pimpinan pesantren.
Menghabiskan SD, SMP nya di Jeunieb, Bireuen, Tu Sop juga belajar di Dayah Darul Atiq Putra Jeunieb. Kemudian berlanjut di Dayah MUDI Mesra, Mideun Jok, Bireuen.
Kemudian Tu Sop berangkat ke Makkah selama 4 tahun untuk belajar kepada ulama di Masjidil Haram. Sekembalnya dari sana ia sempat mengajar di Dayah MUDI Mesra sebelum akhirnya memimpin Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Kecamatan Jeunieb, Bireuen sejak 2001.
2. Aktif sebagai pimpinan di berbagai organisasi agama

Tu Sop aktif di berbagai organisasi keagamaan. Tu Sop sebelumnya menjabat Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) periode 2018-2023. Ia juga menjabat Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) yang fokus pada gerakan sosial,
Selain itu ia juga berdakwah lewat Radio Yadara yang didirikannnya dan juga menjadi pengusaha air minum kemasan dengan merek Ie Yadara.
3. Meninggal setelah dirawat karena penyakit jantung

Tu Sop sempat dirawat intensif ke Jakarta sebelum mengembuskan napas terakhirnya karena penyakit jantung yang dideritanya. Tu Sop sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh, sebelum melakukan check up ke Jakarta.
Jenazah Tu Sop disalatkan ribuan jemaah di Masjid Baiturrahman pada Sabtu malam. Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal turut hadir.
“Alhamdulillah sudah disalatkan, dihadiri oleh ribuan jamaah, itu tanda kesayangan masyarakat Aceh terhadap sosok ulama Aceh yang baru saja dipanggil oleh Allah,” kata Pj Gubernur Aceh, Safrizal.