Lions Club dan Torang Sitorus Galang Dana untuk Air Bersih di Samosir

Presiden Lions Club Medan Seruni, Angelina Anastasia Hutagaol mengucapkan terima kasih pada Torang Sitorus yang bersedia berkolaborasi untuk menggelar malam amal ini. 

"Terima kasih juga untuk para sponsor yang sudah bersedia membantu kegiatan ini," katanya.

Angelina bercerita di Desa Sigaol Simbolon sangat kekurangan air bersih. Sehingga Lions Club akan membangun pompa air bersih di tempat ini. Untuk pembangunan ini membutuhkan dana sekitar Rp220 juta.

"Pompa air yang akan kami bangun adalah solar panel, jadi mereka tidak perlu membayar listrik untuk mendapat air bersih. Ini adalah pilot project, akan dibangun untuk kapasitas 100 Kepala Keluarga (KK) tetapi yang menggunakan saat ini 35 KK. Bukan cuma untuk kebutuhan rumah tangga tetapi untuk pertanian juga," terangnya.

Harapan Angel, dengan project ini akan mendorong pihak-pihak lain untuk membangun pompa air bersih yang lain di Samosir. Sehingga angka stunting bisa dikurangi. Saat ini angka stunting di Samosir cukup tinggi, mencapai 14 persen.

"Jadi tujuan kami kami ingin membantu mengurangi stunting di Samosir. Daerah ini sangat dekat dengan sumber air, tapi air tidak difilter dengan baik jadi airnya tidak bersih. Air penting, sangat penting sebagai sumber kehidupan, selain gizi yang baik," jelasnya.

Sebelumnya Lions Club juga sudah menggelar baksos di sana untuk memberikan bantuan makanan tambahan. Namun makanan sifatnya jangka pendek saja. "Kita mau yang lebih jangka panjang yaitu penyediaan sumber air bersih," tegasnya.

Henny Pandiangan, Promotor Night Charity ini mengaku sangat senang kegiatan ini mendapat dukungan banyak pihak khususnya dari Lions Club yang dalam hal ini diwakili Lions Club Seruni. 

"Ada banyak orang Batak yang berhasil dan sudah mendunia, bang Torang dengan kainnya, Bang Rio sejak lulus SMA sudah keliling dunia, makanya di sini kita berkolaborasi. Apa yang kita lakukan di sini adalah tujuan yang baik juga untuk kemajuan Tanah Batak," jelas Henny.

Night Charity ini dimeriahkan dengan penampilan Fashion Show, Pertunjukan Seni Batak serta penampilan dari artis Maria Callista dan Musisi Batak Rio Silaen. Dihadiri para tamu VIP dari konsulat, pengusaha, dan lain sebagainya. 

Rio bercerita, sebenarnya masyarakat Internasional sudah kenal dengan budaya batak, namun mereka belum tahu dari mana asal sebenarnya budaya tersebut.

Seperti saat tampil membawakan lagu Batak di Sydney. Para penonton mengira lagu tersebut merupakan lagu mandarin.

"Jadi orang kenal lagu Batak tapi ga tahu asalnya dari Batak. Jadi saya datang ke sini berkolaborasi dengan berbagai artis untuk memperkenalkan lagu batak. Hal ini juga sudah saya lakukan ke berbagai negara. Yang di Sydney yang awalnya tampil sekali jadinya tampil tiga kali," terang Rio.

Pada penampilannya, Maria Callista menyanyikan lagu O Tano Batak.

Lagu ini merupakan ciptaan S. Dis Sitompul pada 1990 dan diaransemen ulang Viky Sianipar pada 2014 dalam album Toba Dreams Vol. 1.

Lagu O Tano Batak adalah lagu tentang curahan hati seseorang yang sangat rindu terhadap kampung halamannya. Kerinduan tersebut sangat kental sehingga seolah-olah menjadi darah dagingnya.