Pria Cepak Ngaku TNI Nyaris Bonyok Karena Diduga Provokasi Massa Aksi

- Pria berambut cepak ngaku dari TNI nyaris jadi sasaran amukan massa
- Massa AKBAR mengeluarkan laki-laki cepak itu dari barisan
- Upaya membuat ricuh beberapa kali dilakukan orang tidak dikenal
Medan, IDN Times – Aksi unjuk rasa damai yang digelar oleh Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat Sumatera Utara (AKBAR Sumut) di DPRD Sumut nyaris ricuh, Senin (1/9/2025). Sejumlah orang tidak dikenal melakukan aksi lemparan ke arah petugas kepolisian saat orasi massa di tengah guyuran hujan.
Beruntung sejumlah massa dari AKBAR Sumut, bisa mengendalikan situasi. Orang – orang yang diduga akan membuat rusuh jalannya unjuk rasa, dikeluarkan dari barisan.
1. Ada pria berambut cepak ngaku dari TNI nyaris jadi sasaran amukan massa

Di tengah jalannya aksi, massa mencurigai seorang laki-laki berambut cepak. Dia diduga berulang kali memprovokasi massa.
“Laki-laki berambut cepak itu menyuruh massa untuk melakukan penyerangan. Dia beberapa kali berbisik kepada massa. Kalimatnya menyuruh untuk menyerang,” kata Koordinator aksi AKBAR Sumut Gana.
Sejumlah koordinator lapangan aksi menangkap laki-laki itu. Setelah diinterogasi, laki-laki tersebut mengaku sebagai prajurit TNI. Dia tidak menjawab saat ditanyai kenapa menyuruh massa untuk menyerang.
2. Massa AKBAR mengeluarkan laki-laki cepak itu dari barisan

Setelah lama diinterogasi, terduga provokatr itu mengaku di suruh dari dalam Gedung DPRD Sumut. Bahkan awalnya dia terlihat ke luar dari dalam gedung. Massa sempat meminta laki-laki itu menunjukkan bukti jika dia merupakan prajurit TNI. Namun dia mengaku tidak membawa Kartu Tanda Anggota (KTA) prajurit TNI.
Massa yang marah, nyaris menghajar laki-laki tersebut. Namun sejumlah massa lain dari AKBAR Sumut melindunginya agar tidak menjadi sasaran amuk massa yang lain. Hingga akhirnya, laki-laki mengaku TNI itu dikeluarkan dari barisan. Dia pun kembali masuk ke arah DPRD Sumut.
3. Upaya membuat ricuh beberapa kali dilakukan orang tidak dikenal

Sepanjang unjuk rasa, sejumlah orang tidak dikenal diduga melakukan upaya provokasi terhadap AKBAR Sumut. Bahkan ada orang yang melakukan aksi pelemparan dari arah barisan massa kepada petugas yang berjaga di depan gerbang.
Situasi sempat memanas. Gerbang yang semula dijaga polisi bertangan kosong, berganti dengan pasukan bertameng anti huru hara. Beberapa pentolan AKBAR Sumut, bernegosiasi dengan polisi. Mereka meminta agar polisi bertameng masuk kembali ke dalam DPRD Sumut agar tidak menyulut emosi massa. Sempat terjadi diskusi alot, polisi bertameng akhirnya masuk.
Massa kemudian melanjutkan penyampaian aspirasinya. Hingga setelah Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus dan beberapa koleganya menemui massa. Setelah dicecar massa, Erni kembali ke dalam. AKBAR Sumut pun ikut membubarkan diri.