Jakarta, IDN Times - COP28 UNFCCC menyoroti pentingnya perjanjian global yang yang bertujuan mengatasi krisis iklim yang mendesak. Konservasi Indonesia (KI) mendukung beragam inisiatif Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memitigasi perubahan iklim dan melindungi alam untuk penghidupan masyarakat melalui pengembangan kemitraan kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan.
Salah satunya, kemitraan yang akan membawa dampak besar, yang telah terjalin dengan OceanX, sebuah organisasi global untuk eksplorasi laut.
Kesepakatan penting ini diresmikan pada side event COP28 dan disaksikan secara resmi oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves RI), M Firman Hidayat. Kolaborasi Kl dengan OceanX akan diwujudkan melalui penelitian bersama untuk mendukung program Blue Halo S yang diluncurkan pada akhir tahun lalu.
Program inisiatif antara Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama KI, Conservation International dan juga Green Climate Fund ini menyasar Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572 yang meliputi pesisir barat Sumatera dan sebagian wilayah pesisir Selat Sunda.
"Pengetahuan melalui eksplorasi merupakan komponen penting dari misi kami untuk menjaga ekosistem penting. Menyadari status Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia, kami mengakui keberadaan banyak wilayah laut dalam yang belum dipetakan dan dijelajahi," ujar Meizani Irmadhiany, Senior Vice President dan Eksekutif Chair Konservasi Indonesia.
"Karena itu, kami sangat bangga meluncurkan kemitraan strategis kami dengan OceanX, yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi mutakhir dan keahlian ilmiah untuk memberikan kontribusi substantif terhadap pelestarian alam kita," tambahnya.