Kasus Curanmor di Deli Serdang, Keluarga Minta Said Dibebaskan

Pencurian tersebut diketahui terjadi pada Februari 2023. Menurut Pipit saat waktu kejadian yang dimaksud polisi, sang adik berada di rumah.

“Pada saat itu saya tau adik saya di rumah aja. Karena saya ingat pada bulan 2 itu dan dia setiap keluar rumah pasti bilang ke saya, apalagi dia baru menikah dan tinggal sama saya,” tegas Pipit.

Bukan hanya pencurian di puskesmas tersebut, Said juga dituduh melakukan pencurian pada 28 Januari serta pada September 2022 lalu.

"Saya pastikan dia tidak ada ditanggal itu, karena dia (Said Hamzah) merantau ke Jambi dan itu bersama anak kandung saya perginya, jadi nggak mungkin dia yang melakukan,” kata Pipit.

Pipit mengatakan Said ditangkap polisi pada Kamis, 16 Februari 2023 pagi saat menunggu angkutan umum untuk berangkat kerja. Said diketahui bekerja sebagai buruh bangunan.

Keluarga yang tak mengetahui kabar penangkapan Said awalnya cemas karena adiknya tak kunjung pulang ke rumah.

“Malamnya kami di datangi polisi kalau adik kami ada sama mereka. Rumah kami digeledah katanya nyari barang bukti jaket hitam yang dipakai adikku untuk Curanmor, tapi polisi tidak menemukannya,” ungkap Pipit.

Menurutnya sang adik dipaksa mengakui perbuatan yang tak dilakukannya.Dari video berdurasi beberapa menit yang telah viral ke beberapa media itu memperlihatkan dua org pria membobol puskesmas dan menggasak dua unit sepeda motor. Salah satu pelaku yang mengenakan jaket hitam dituding sebagai Said Hamzah. Dari wajah yang samar di video itu Pipit dan keluarganya memastikan kalau itu bukan adiknya.

“Besoknya saya ke Polresta dan bertemu adik saya, dia berulang-ulang memastikan tidak ada melakukan pencurian kendaraan bermotor. Dia kesakitan bang dan mengatakan dipaksa mengakui karena dipukuli. Badannya lembam, sampai berdiri pun sedikit bungkuk,” beber Pipit.

Dia meminta pihak Polda Sumut dan Polresta Deli Serdang menyelidiki kasus ini sebenar-benarnya. Pipit dan keluarga juga siap menempuh jalur hukum.

“Kami minta adik kami dibebaskan. Tolong jangan paksa adik kami mengakuinya, karena adik kami mengaku dipaksa karena tidak tahan dipukuli. Siapa yang tahan kalau dipukuli ramai-ramai? Adik kami nggak tahan,” tambah Pipit.

Sementara Kasat Reskrim Polres Deli Serdang I Kadek Heri Cahyadi mengatakan keluarga bisa menempuh prosedur jika memang keberatan.

"Polda Sumut sudah turun memeriksa. Seandainya dari pihak keluarga merasa keberatan ada jalur hukum dan prosedurnya. Kami belum merilis (kasus) ini karena takut tersangka lainnya lari," pungkasnya.