Karyawan Rumah Makan Diduga Buang Bayinya dari Lantai 3

- Penemuan mayat bayi berawal dari warga yang melintas
- Penyelidikan polisi mengarah kepada karyawan yang tinggal di lantai tiga ruko
- Pelaku diduga depresi, ayah sang bayi menghilang
Asahan, IDN Times - Warga Desa Aek Ledong Timur, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan digemparkan oleh penemuan mayat bayi laki-laki pada Rabu (19/11/2025) pagi. Setelah penyelidikan, polisi mengungkap bahwa bayi tersebut diduga dibuang oleh ibunya, SU (18), dari lantai tiga sebuah ruko tempatnya bekerja dan tinggal.
Keterangan ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Immanuel P. Simamora, setelah melakukan pemeriksaan saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
1. Penemuan mayat bayi berawal dari warga yang melintas

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Immanuel P. Simamora menjelaskan bahwa penemuan mayat bayi laki-laki itu bermula ketika seorang warga bernama Eko melintas sekitar pukul 07.55 WIB.
“Eko melintas dengan sepeda motor melihat sesosok bayi dalam posisi telungkup tanpa penutup dan masih menempel ari-ari, di belakang bangunan Rumah Makan Nasi Uduk Pekalongan. Kondisi kepala bayi tampak mengalami luka,” ujar Immanuel.
Setelah memanggil warga, dipastikan bayi tersebut sudah tidak bernyawa. Polisi kemudian datang untuk memeriksa lokasi dan mencari petunjuk.
2. Penyelidikan polisi mengarah kepada karyawan yang tinggal di lantai tiga ruko

Dari hasil penyelidikan awal, dugaan mengarah kepada SU, karyawan di rumah makan tersebut. SU tinggal di lantai tiga ruko dan disebut terlihat pulang mendadak ke rumah orang tuanya di Dusun V Desa Aek Korsik setelah kejadian.
“Rekan-rekan kerjanya sempat melihat bercak darah pada pakaian pelaku, namun pelaku mengaku bahwa itu darah mimisan,” ujar Immanuel.
Setelah didatangi polisi, SU akhirnya mengakui perbuatannya. “Dia mengaku telah melahirkan bayi tersebut pada pukul 06.25 WIB di kamar ruko tempatnya tinggal, kemudian membuang bayinya dari lantai tiga,” ujar Immanuel.
3. Pelaku diduga depresi, ayah sang bayi menghilang

SU mengaku nekat melakukan tindakan tragis itu karena mengalami tekanan mental. Ia depresi setelah bapak dari bayi tersebut tidak bisa lagi dihubungi menjelang kelahiran. “Jadi diduga si bapak dari sang anak diduga tidak lagi bisa dihubungi sehingga dia merasa bingung,” ungkap Immanuel.
Hingga kini, polisi belum memastikan status hubungan antara SU dan ayah bayi tersebut. SU masih menjalani perawatan medis di RSUD Abdul Manan Simatupang. “Kasus ini telah masuk tahap penyidikan. Polres Asahan merencanakan pemeriksaan lanjutan terhadap pelaku,” ujarnya.

















