Ini Sosok Dirut PUD Pembangunan Kota Medan yang Baru Dilantik

Medan, IDN Times - Pemerintah Kota Medan melantik Ardian Surbakti sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Darrah (PUD) Pembangunan Kota Medan. Saat ini, sudah sebulan dirinya dilantik pada Minggu (30/6/2024).
Sebelumnya, dia dilantik pada Rabu (29/5/2024) oleh Walikota Medan Bobby Nasution. Terpilih menjadi Dirut PUD Pembangunan dengan nilai tertinggi saat mengikuti proses seleksi.
IDN Times, berkesempatan langsung mewawancarai untuk mengetahui siapa sosok Direktur Utama PUD Pembangunan Kota Medan yang menjabat saat ini?
1. Berawal dari merintis usaha perkebunan milik orangtuanya di Karo

Direktur Utama PUD Pembangunan Kota Medan, Ardian Surbakti ini berasal dari Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang merupakan anak kedua dari 4 bersaudara.
“Abang saya 1, adik saya 2. Saya dari Keluarga Surbakti yang berasal dari Karo didaerah Sidebuk-debuk,” katanya.
Menamatkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB), jurusan agribisnis dan lulus tahun 2010. Kemudian, ia pulang kampung ke Karo.
Sejak dari sini, ia mencoba untuk merintis usaha perkebunan atau ladang milik orangtuanya.
“Di Karo saya mulai merintis usaha yang dulunya perkebunan orangtua, ladang-ladang orangtua saya. Bergerak dalam bidang perkebunan multikultural seperti tanam sayuran, daun bawang pre, stroberi, tomat, cabai dan lainnya,” katanya.
2. Pulang kampung untuk membangun wisata alam dan mengedukasi anak sekolah

Berbekal dengan ilmu yang diperolehnya dan suka berwisata di puncak Bogor, dia melihat ada potensi wisata alam jika dibuat di kampungnya sendiri.
“Tapi setelah memang saya lulus. Saya sering jalan ke puncak. Saya lihat disana banyak sekali potensi alam yang bisa dikelola dan dibangun seperti di puncak. Jadi, saya cenderung ke sektor pariwisata,” tutur Ardian.
Dia mencoba membangun sebuah usaha yang bergerak dibidang pariwisata, yakni sekolah alam di Karo.
“Awalnya seperti itu, jadi saya buat suatu pariwisata sekolah alam buat anak sekolah. Kemudian berpikir untuk incomenya (pemasukannya) tidak sebatas kita menanam, panen, san jual. Jadi, saya lihat kebun orangtua saya dia menanam dan segala macam saya berpikir ini daerah pariwisata saya buat suatu proposal ke sekolah-sekolah saya ajukan,” jelasnya.
Isi dalam proposal tersebut dituangkan Ardian untuk memperkenalkan jenis tanaman-tanaman sayuran, proses panennya, dan manfaatnya.
“Jadi, banyak yang tertarik pada saat itu. Kemudian saya manfaatkan kebun orangtua saya itu sebagai lahan untuk edukasi ke anak sekolah. Saya kasih tarif itu, saya bawa kelapangan ternyata banyak yang berminat jadi udah banyak sekolah. Setelah itu mulai kebun itu saya bangun perlahan. Saya bangun pendopo. Ya restoran kecil-kecilan, bangun penginapan, Taman-Taman akhirnya berkembang,” katanya.
Usaha pariwisata ini bernama Pemandian Air Panas Pariban, dan Air Terjun Sikulikap yang telah dikelola bersama teman-temannya.
3. Ardian merasa tertantang untuk membenahi Medan Zoo dengan backgroundnya di pariwisata

Ardian yang memiliki background dibidang pariwisata ini, merasa tertantang dan terpanggil dengan melihat kondisi Medan Zoo.
“Saya ini seorang pengusaha, background saya pengusaha dan dibidang pariwisata juga. Jadi sekarang ini memang saya merasa tertantang dengan kondisi sekarang ini dan ketika ini bisa saya bangkitkan merupakan suatu prestasi buat saya,” jelas Ardian.
Tertantang dengan kondisi Medan Zoo, ketika Ardian berkunjung langsung ke lokasi. Melihat semuanya, ia merasa miris. Apalagi, dia merasa bahwa Medan Zoo sebenarnya memiliki potensi jika dikelola dengan baik.
“Jadi, saya melihat betul banyak potensinya. Medan Zoo ini berada ditengah kota, luasannya cukup luas, potensinya didalam cukup banyak namun keadaannya bisa sampai saat ini sangat disayangkan. Pasti ada tanda kutip, apakah ada kesalahan di Menejemen Medan Zoo ini atau di menejemen perusahaan yang membawahi medan Zoo ini jadi itu yang membuat saya memang harus ada yang diperbaiki nih. Memang niatnya itu sih. Memperbaiki saja. Merasa tertantang karena itu bidang saya,” tuturnya.
4. Ardian akui menerima konsekuensi dan menikmati prosesnya

Saat disinggung bagaimana rasanya ketika sudah duduk dan terjun langsung sebagai Dirut PUD Pembangunan di Kota Medan selama sebulan penuh sekarang. Dia menjelaskan bahwa sekarang ini sedang berada di titik yang lelah.
“Ini kan masih sebulan, jadi memang lagi capek-capeknya, agak pusing juga memang karena menghadapi berbagai permasalahan di perusahaan dan di Medan Zoo sendiri.
Tapi tidak masalah, karena itu sudah menjadi konsekuensi dari apa yang sudah saya ambil. Saya rasa ini saya menikmati proses ini, mudah-mudahan dari dukungan semuanya bisa sama-sama bangkit untuk menghidupkan kembali Medan Zoo ini. Kasihan lihat hewan didalam untuk kedepannya,” ucap Ardian.
5. Targetkan PUD Pembangunan bisa menghasilkan profit

Dia berharap dan menargetkan BUMD khususnya pada PUD Pembangunan ini bisa sesuai dengan fungsinya.
“BUMD dibuat kan aset pemerintah yang dipisahkan namun dikelola secara perusahaan yang bisa menghasilkan profit yang nanti akhirnya akan berkontribusi ke PAD Pemko Medan. Nah, salah satu cita-cita saya adalah memperbaiki seluruh unit perusahaan yang ada di PUD Pmebangunan. Ini termasuk Medan Zoo ketika ini sifatnya sudah menghasilkan profit kita bisa menyumbang ke PAD Pemko itu harapan saya kedepannya,” pungkasnya.