Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Relawan Pertamina Peduli saat membantu warga Kampung Sunting di Aceh Tamiang (dok.Pertamina)
Relawan Pertamina Peduli saat membantu warga Kampung Sunting di Aceh Tamiang (dok.Pertamina)

Intinya sih...

  • Warga Kampung Sunting belum mendapat bantuan medis yang memadai

  • Seorang lansia dievakuasi karena harus dirujuk ke RSUD Langsa

  • Selain obat-obatan dan logistik, relawan juga memberikan trauma healing bagi anak-anak

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Aceh Tamiang, kabupaten di Aceh yang terbilang paling parah kondisinya usai dihantam banjir bandang 26 November 2025. Masih banyak kampung-kampung yang sulit mendapat bantuan karena akses yang sulit. Salah satunya Kampung Sunting yang berjarak 23 kilometer dari pusat kota Aceh Tamiang.

Perlu 3 jam berkendara ke sana dalam kondisi saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki 2 jam karena jalur yang terputus. Medan yang dilalui juga sulit yakni lumpur cukup dalam. Dari sebuah video viral warga Kampung Sunting bernama Zulkarnain soal kondisi miris warga di sana, Relawan Pertamina Peduli memutuskan menembus Kampung Stunting untuk membawa bantuan kesehatan.

1. Warga belum mendapat bantuan medis yang memadai

dr. Haryati, salah satu tim medis relawan Pertamina Peduli sedang memeriksa ibu hamil di Kampung Sunting, Aceh Tamiang. Kampung Sunting terdampak bencana cukup berat, menyebabkan akses kesehatan terbatas bagi warga.

Zulkarnain adalah seorang pemuda disabilitas berusia 37 tahun yang mengunggah video saat mencari puing-puing rumahnya yang masih bisa dimanfaatkan. Tim relawan Pertamina yang terdiri dari empat relawan pekerja, serta tiga tenaga medis dokter dan perawat kemudian memutuskan datan ke kampung kediaman Zulkarnain.

Warga di sana belum mendapat bantuan medis maupun obat-obatan yang cukup. Bahkan, pakaian yang dikenakan pun masih pakaian yang sama saat kejadian, karena terbatasnya bantuan masuk ke wilayah tersebut.

“Kami tetap datang karena di sini memang belum ada bantuan medis sama sekali. Banyak warga yang membutuhkan penanganan, termasuk ibu hamil tujuh bulan dan para lansia,” ujar dr. Haryati Victoria, dokter dari RS Pertamina Prabumulih yang tergabung dalam tim relawan.

2. Seorang lansia dievakuasi karena harus dirujuk ke RSUD Langsa

Relawan Pertamina Peduli saat membantu warga Kampung Sunting di Aceh Tamiang (dok.Pertamina)

Kehadiran Tim Medis Pertamina Peduli disambut hangat oleh warga. Sebelumnya, warga mengaku kunjungan relawan lain hanya melakukan pemeriksaan kesehatan. Salah satu warga yang mendapat penanganan adalah Ishak (76), seorang lansia yang mengalami sesak napas dan cepat lelah, meski hanya melakukan aktivitas ringan seperti berjalan ke kamar mandi. Setelah pemeriksaan awal, tim medis menemukan indikasi pembengkakan jantung dan kemungkinan cairan di paru-paru.

“Dengan keterbatasan obat yang kami bawa, akhirnya beliau kami evakuasi menggunakan motor menuju ambulans dan dirujuk ke RSUD Langsa,” tambah dr. Haryati.

3. Selain obat-obatan dan logistik juga trauma healing

Relawan Pertamina Peduli saat membantu warga Kampung Sunting di Aceh Tamiang (dok.Pertamina)

Sementara, Relawan Pertamina Peduli hadir dengan obat-obatan dan layanan medis, serta bantuan bahan pokok dan makanan cepat saji. Meski, jumlah bantuan yang dibawa terbatas karena harus ditempuh dengan berjalan kaki.

Selain layanan kesehatan, relawan juga membagikan makanan serta melakukan kegiatan trauma healing bagi anak-anak. Kegiatan sederhana seperti bermain kuis tebak-tebakan dan permainan ringan untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak pascabencana. Anak-anak yang mengikuti permainan juga mendapatkan tambahan asupan susu.

“Pertamina Peduli berupaya hadir langsung di tengah masyarakat yang paling membutuhkan, termasuk di daerah yang belum tersentuh bantuan. Kami percaya kehadiran relawan, tenaga medis, dan bantuan kemanusiaan dapat meringankan beban warga serta membantu proses pemulihan pascabencana,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron

Menurutnya relawan akan terus mencoba untuk memasuki wilayah terisolir. Selain dalam penyediaan energi juga menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Editorial Team