Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Danau Toba menjadi salah satu destinasi super prioritas yang terus dikembangkan pemerintah untuk menggenjot angka kunjungan wisatawan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Proyek pembangunan berbagai infrastruktur di Danau Toba terus dikebut pengerjannya. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini menjadi sorotan utama.

Proyek pembangunan memakan dana yang tak sedikit. Pemerintah menggelontorkan dana Rp4,04 triliun untuk mempercepat pembangunan. Dana itu dikucurkan lintas kementerian.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang paling banyak menggelontorkan anggaran. Mencapai Rp2,52 Triliun. Disusul Kementerian perhubungan Rp1,06 Triliun. Ditambah dengan Kementerian Pariwisata dan kementerian terkait lainnya.

Jumlah kucuran dana yang bombastis sudah barang tentu memancing kecemburuan daerah lain. Khususnya yang memiliki sektor pariwisata.

1. Peran Pemda dianggap sangat penting untuk memaksimalkan anggaran

GFNY menjadi salah satu event sport tourism yang bisa menyedot wisatawan ke Danau Toba (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pemerintah daerah di kawasan Danau Toba harusnya lebih getol lagi dengan jumlah anggaran yang cukup besar. Keterlibatan Pemda setempat semakin memantapkan destinasi superprioritas yang disematkan ke Danau Toba.

Pengamat Pariwisata Sumut Wahyu A Pratomo mengatakan, pemerintah harus bisa menyelesaikan berbagai polemik yang dianggap menghambat pembangunan. Misalnya soal pembebasan lahan masyarakat yang seakan menjadi masalah klasik dalam pembangunan.

"Minimnya serapan anggaran karena permasalahan dasar dalam pengembangan kawasan pariwisata masih belum dapat berjalan dengan baik, yaitu masalah lahan," ungkap Wahyu.

2. Pemda harusnya bisa menyelesaikan polemik pembebasan lahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di