Dampak Gempa Belasan Orang Luka, Masjid dan Hingga Rumah Warga Rusak

Banda Aceh, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue mencatat sejumlah warga mengalami luka-luka dan beberapa bangunan rusak pascagempa Magnitudo 6,3 mengguncang kabupaten tersebut, pada Kamis (27/11/2025).
“Untuk sementara masyarakat sudah kembali beraktivitas seperti semula. Meski demikian ada pula warga yang masih waspada,” kata Kepala Pelaksana BPBD Simeulue, Zulfadli, kepada IDN Times.
1. Belasan orang luka-luka dan bangunan rusak

Zulfadli mengatakan lebih kurang ada 11 orang yang mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan saat berupaya menyelamatkan diri saat gempa. Mereka rata-rata adalah para atlet yang sedang menjalani Pra Pekan Olahraga Aceh (Pora).
“Ada 11 orang yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan saat menyelamatkan diri ketika terjadi gempa. Selain itu ada juga warga, tapi belum ada data pasti. Mereka semua mengalami luka ringan karena tertimpa material bangunan,” ujar Zulfadli.
Selain itu, kata dia, sejumlah bangunan seperti masjid, kantor instansi pemerintahan, sekolah, dan rumah warga mengalami kerusakan. Mulai dari kaca pecah, dinding retak, dan asbes jatuh.
2. Warga berhamburan ke luar bangunan saat gempa terjadi

Salah seorang warga di Kabupaten Simeulue, Rifai Alafanta, mengatakan orang-orang berhamburan ke luar gedung saat gempa Magnitudo 6,3 mengguncang daerahnya. Padahal, dia bersama puluhan orang lainnya sedang mengikuti pelatihan.
“Pas kami tadi di gedung, tiba-tiba gempa yang sangat dahsyat sehingga kami bergegas semua turun dari lantai tiga,” kata Rifai.
“Ada yang sampai terjatuh, meski demikian kami selamat semua,” imbuhnya.
3. Terjadi 15 kali gempa susulan

Sehubungan dengan itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar mencatat terjadi 15 gempa susulan di Simeulue usai guncangan pertama.
“Hingga pukul 14.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas 15 gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar Magnitudo 4,4,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin.
Andi mengatakan hasil pemantauan perkembangan BMKG, gempa terletak di koordinat 2,67 derajat Lintang Utara (LU) dan 95,84 derajat Bujur Timur (BT). Secara jarak, yakni 62 kilometer barat laut Sinabang, dengan kedalaman 10 kilometer.
Bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa yang terjadi merupakan jenis dangkal. Guncangan tersebut akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Andi.
4. Gempa dirasakan hingga Sumut

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar menyebutkan ada beberapa skala Modified Mercalli Intensity (MMI) dari gempa yang terjadi pada Kamis, sekira pukul 11.56 WIB.
Di antaranya skala VI sampai VII MMI diraskan di Simeulue. Skala ini mengakibatkan kerusakan ringan terhadap rumah dan konstruksi bangunan yang baik.
Lalu di Aceh Selatan dengan skala III sampai IV MMI; di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tenggara, Abdya, Singkil skala III MMI; Pidie dan Lhokseumawe skala II sampai III MMI
Kemudian di Sumatera Utara (Sumut), skala II sampai III MMI dirasakan di Kabanjahe, Berastagi, dan Tiganderket. Sementara skala II MMI dirasakan di Medan dan Silangit.


















