Bikin Resah Warga, Ada Puluhan Bangkai Babi Dibuang ke Sungai Siantar

Camat Siantar Utara Hamzah mengatakan, dari keterangan seorang warga, seseorang pernah terlihat membuang sesuatu ke aliran sungai. Warga yang melihat itu langsung menegur.

"Ada warga yang sempat melihat. Ya pemilik bengkel di sebelah sungai ini. Sempat dimarahi katanya, tapi jadinya mereka mau berantam sama yang membuang," tuturnya.

Petugas kebersihan dari kecamatan menyisir aliran sungai yang tidak jauh dari kantor Partai Golkar Siantar itu. Sebanyak 23 ekor babi dikumpulkan.

Hamzah menjelaskan, bangkai babi yang diduga mati karena virus itu tidak memungkinkan untuk dikubur. Mereka pun mengambil langkah dengan membakar.

"Bentuknya sudah hancur. Jadi kami inisiatif membakar. Karena apinya semakin besar kami pantau dan panggil Damkar. Kondisi babi itu sudah busuk. Petugas kita turun muntah-muntah," jelasnya.

Selain karena sudah hancur, bangkai babi itu dikhawatirkan akan kembali mencemari air sungai meskipun dikubur. Warga sekitar kerap memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari.

"Kita takut kalau dikubur masyarakat yang menggunakan air bersih dari sungai jadi penyakit. Petugas tadi angkat saja bangkainya sudah pecah,"katanya.

Hamzah mengatakan sudah memperingatkan warga untuk tidak membuang bangkai babi yang terserang penyakit Hog Cholera.

"Kita sudah peringatkan seluruh warga untuk tidak membuang bangkai babi sembarangan. Agar bangkai dikuburkan saja," pungkasnya.