Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
f2c70b76-d1f3-4756-9ca5-7084a88d4486.jpeg
Rosita Fajarwati sebagai guru Madrasah Aliyah Negeri Tanjungbalai (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Pojok Sastra ruang kecil di dalam kelas dengan kutipan puisi dan buku lawas untuk meningkatkan minat literasi siswa.

  • Rosita memanfaatkan teknologi untuk modifikasi metode pembelajaran, seperti membuat vlog resensi buku atau podcast analisis puisi.

  • Rosita memiliki cara unik dalam metode belajar, membimbing siswa yang menghadapi kesulitan pribadi dan membentuk akhlak mulia para siswa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Di balik gerbang Madrasah Aliyah Negeri Tanjungbalai, nama Rosita Fajarwati, tak hanya dikenal sebagai pengajar melainkan juga sebagai sosok pembangun karakter. Selama puluhan tahun mengabdi sebagai guru Bahasa Indonesia, ia telah menjadi mentor, sahabat, dan inspirator bagi ribuan peserta didik.

Kecintaannya pada bahasa dan sastra bukan hanya tercermin dalam cara ia mengajar, tetapi juga dalam dedikasinya yang tulus kepada para siswa.

"Bahasa Indonesia itu lebih dari sekadar pelajaran di kelas. Ia adalah jendela kita melihat dunia, alat kita memahami sesama, dan cermin kita mengenal diri sendiri," ujar Rosita Fajarwati, yang selalu mengawali kelasnya dengan senyuman hangat.

1. Pojok Sastra sebuah ruang kecil di dalam kelas yang dihiasi dengan kutipan-kutipan puisi dan buku-buku lawas

Rosita Fajarwati sebagai guru Madrasah Aliyah Negeri Tanjungbalai (Dok. Istimewa)

Salah satu inovasi pembelajaran yang ia terapkan adalah "Pojok Sastra", sebuah ruang kecil di dalam kelas yang dihiasi dengan kutipan-kutipan puisi dan buku-buku lawas untuk meningkatkan minat literasi siswa. Di sana, para siswa tak hanya belajar teori, tetapi juga diajak untuk menciptakan karya sastra sendiri.

"Dengan menulis, mereka belajar jujur pada perasaan, merangkai kata-kata menjadi makna, dan pada akhirnya, menemukan identitas diri," Ungkap Rosita Fajarwati.

Perjuangan Rosita Fajarwati tak selalu mulus. Di awal kariernya, ia harus beradaptasi dengan keterbatasan fasilitas dan tantangan dalam membangkitkan minat baca siswa di era digital. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Ia justru memanfaatkan teknologi untuk memodifikasi metode pembelajarannya. Misalnya, mengajak siswa membuat vlog resensi buku atau podcast berisi analisis puisi.

2. Rosita memiliki cara unik dalam metode belajar kepada murid

Rosita Fajarwati sebagai guru Madrasah Aliyah Negeri Tanjungbalai (Dok. Istimewa)

Salah satu muridnya, Rey Ezer, menceritakan pengalamannya dalam pembelajaran paling malas adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, Rosita memiliki cara unik dalam metode belajar kepada murid.

"Beliau pernah meminta kami menulis surat untuk diri sendiri 10 tahun ke depan. Itu membuat saya sadar kalau tulisan bisa menjadi jejak perjalanan hidup," kenangnya.

Lebih dari sekadar mengajarkan materi, Rosita Fajarwati kerap membimbing siswa yang menghadapi kesulitan pribadi.

Dia tak segan meluangkan waktu di luar jam pelajaran untuk mendengarkan curahan hati mereka dan memberikan motivasi. Pendekatannya yang personal inilah yang membuat banyak siswanya merasa nyaman dan dihargai.

3. Pengabdian Rosita tak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk akhlak mulia para siswa

Rosita Fajarwati sebagai guru Madrasah Aliyah Negeri Tanjungbalai (Dok. Istimewa)

Kepala MAN Tanjungbalai, Khoirul Amri Hasibuan mengapresiasi dedikasi Rosita Fajarwati.

Dikatakannya bahwa, Rosita merupakan salah satu guru teladan, dan pengabdiannya tak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk akhlak mulia para siswa.

"Kontribusinya dalam dunia pendidikan di madrasah ini sangat luar biasa," puji sang Kepala Madrasah.

Kisah Guru Bahasa Indonesia ini adalah cerminan dari banyak guru di pelosok negeri yang berjuang tanpa henti. Melalui ketulusan dan inovasinya, dia membuktikan bahwa seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mengukir peradaban melalui aksara dan budi pekerti.

Editorial Team