Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Kabupaten/Kota di Aceh Banjir, Korban Terdampak 46 Ribu Jiwa

WhatsApp Image 2025-11-23 at 11.41.48.jpeg
Banjir melanda sembilan kabupaten kota di Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)
Intinya sih...
  • 9 Kabupaten/Kota di Aceh terdampak banjir dan longsor
  • Sejumlah kabupaten kota tetapkan darurat bencana hidrometeorologi
  • Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah bergerak, dan longsor
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banda Aceh, IDN Times- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) merilis data kabupaten kota yang terdampak banjir dan longsor akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda Tanah Rencong sejak 18 sampai 26 November 2025.

Lebih kurang, sembilan kabupaten kota terkena banjir dengan korban terdampak 14.235 kepala keluarga atau 46.893 jiwa dan mengungsi 455 kepala keluarga atau 1.497 jiwa

“Selama periode 18 sampai 26 November, 2025, banjir terdampak terhadap 14.235 KK atau 46.893 jiwa dan mengungsi 455 KK atau 1.497 jiwa,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBA Aceh, Fadmi Ridwan, Rabu (26/11/2025).


1. Sejumlah kabupaten kota tetapkan darurat bencana hidrometeorologi

WhatsApp Image 2025-11-23 at 11.41.48 (1).jpeg
Banjir melanda sembilan kabupaten kota di Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)

Fadmi mengatakan beberapa kabupaten kota telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi atau bencana banjir. Status tersebut ditetapkan masing-masing kepala daerah berdasarkan kondisi terkini. 

Di antaranya Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Tenggara, dan Kabupaten Aceh Barat.

"Itu kabupaten yang telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi,” ujar Fadmi.


2. Siap siaga potensi bencana hidrometeorologi

WhatsApp Image 2025-11-23 at 11.41.47.jpeg
Banjir melanda sembilan kabupaten kota di Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)

Dia menyampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menginstruksikan bupati dan wali kota seluruh Aceh untuk siap siaga potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini menindaklanjuti Surat Nomor 300.2.8/9333/SJ tanggal 18 November 2025 tersebut.

Tindakan yang harus dilakukan pemerintah, kata dia, mulai dari mengaktifkan posko siaga darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), evakuasi masyarakat, siapkan logistik darurat, layanan kesehatan darurat.

Kemudian memantau data cuaca dan debit air sungai, koordinasi dengan lembaga terkait, serta kajian cepat daerah terdampak dan status tanggap darurat.

“Tindakan yang harus dilakukan masyarakat, yakni segera evakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi serta matikan listrik, gas dan kompor sebelum evakuasi,” kata Fadmi.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta untuk segera melakukan pertolongan cepat, pendataan jumlah korban, dan kerugian serta pemenuhan kebutuhan dasar korban terdampak bencana sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku.


3. Masyarakat diimbau tetap waspada

WhatsApp Image 2025-11-23 at 16.57.26.jpeg
Banjir melanda sembilan kabupaten kota di Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)

Fadmi mengatakan BPBA terus melakukan koordinasi dengan BPBD di berbagai wilayah serta memastikan langkah-langkah penanganan darurat berjalan optimal. Termasuk mitigasi sederhana. 

Seperti membersihkan saluran air, menjauhi lereng saat hujan, serta memantau informasi dari BMKG dan BPBD setempat menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko bencana.

“BPBA mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah bergerak, dan longsor, terutama pada wilayah dengan curah hujan tinggi,” ucap Plt Kepala Pelaksana BPBA itu.


4. Sembilan kabupaten kota di Aceh terdampak banjir

whatsapp_image_2025-11-23_at_2111081.jpeg
Banjir melanda sembilan kabupaten kota di Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)

Berikut ini sembilan kabupaten kota di Aceh yang terdampak banjir akibat curah intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Di Bireuen, kata dia, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Minggu, 23 November 2025, mengakibatkan terjadinya banjir luapan di beberapa kecamatan. 

Air hujan yang mengalir ke saluran drainase tidak dapat tertampung dengan baik. Akibatnya, air meluap ke area sekitar. 

Banjir menyebabkan tujuh kecamatan, yakni Gandapura, Jangka, Juli, Kuta Blang, Makmur, Peudada, dan Peusangan. 

“Kondisi terakhir air belum surut,” kata Fadmi.

Sementara di Lhokseumawe, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang berlangsung terus-menerus mulai dari tanggal 20 sampai 26 November 2025 menyebabkan genangan, banjir dan tanah longsor. 

Banjir dan longsor terjadi di empat kecamatan seperti, Banda Sakti, Blang Mangat, Muara Dua, dan Muara Satu.

Di Aceh Timur, cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan dengan intensitas terjadi sejak Sabtu (22/11/2025). Debit air yang tinggi dan durasi hujan yang cukup lama menyebabkan saluran drainase di beberapa titik tidak mampu menampung luapan air.

Hujan dan longsor terjadi di Kecamatan Banda Alam, Birem Bayeun, Darul Ihsan, Idi Timur, Indra Makmur, Julok, Madat, Nurussalam, Pante Bidari, Ranto Peureulak, dan Simpang Ulim. 

“Info terakhir air masih belum surut,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBA itu.

Di Langsa, hujan dengan intensitas tinggi sejak Minggu (23/11/2025) menyebabkan banjir genangan. Banjir genangan itu diduga kiriman dari lahan perkebunan kelapa sawit PTPN 1 Langsa. 

Dampak material dari musibah ini terendamnya 110 unit rumah di Desa Paya Bujok Seulemak. Ketinggian air di beberapa titik dilaporkan mencapai 20 sampai 40 sentimeter dan air masih belum surut. 

Info terakhir banjir dan Longsor terjadi di beberapa kecamatan seperti Langsa Barat, Langsa Kota, Langsa Lama, dan Langsa Timur.

Di Bener Meriah, akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang terus-menerus mengguyur wilayah Bener Meriah  menyebabkan terjadinya longsor sekira pukul 16.30 WIB di Desa Pantai Kemuning, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (19/11/2025).

Banjir menggenangi 10 kecamatan seperti di Bandar, Bener Kelipah, Bukit, Gajah Putih, Mesidah, Permata, Pintu Rime Gayo, Syiah Utama, Timang Gajah, dan Wih Pesam.

Banjir juga melanda Gayo Lues, pada Selasa (18/11/2025). Bencana itu meredam 11 kacamata. Di antaranya, Blang Jeurago, Blang Keujeren, Blang Pegayon, Dabun Gelang, Kuta Panjang, Pantan Cuaca, Pining, Putri Beutung, Kec. Rikit Gaib, Teuragon, dan Tripe Jaya. 

“Informasi terakhir dari Pusdalops BPBA banjir masih belum surut,” kata Fadmi.

Selanjutnya di Aceh Singkil, banjir yang disebabkan hujan deras melanda 10 kecamatan akibat luapan Sungai Lae Cinedang. Ketinggian air di permukiman warga kisaran 50 sampai 80 sentimeter.

Seperti Kecamatan Danau Paris, Gunung Meriah, Kota Baharu, Kuala Baru, Pulau Banyak, Pulau Banyak Barat, Simpang Kanan, Singkil, Singkil Utara, Singkohor, dan Suro. 

Kemudian di Aceh Utara, banjir yang telah terjadi sejak beberapa hari merendam 27 kecamatan dan menyebabkan erosi tebing sungai. Ketinggian air 30 sampai 50 sentimeter.

Di antaranya Kecamata Baktiya, Baktiya Barat, Banda Baru, Cot Girek, Dewantara, Sawang, Geureudong Pase, Kuta Makmur, Langkahan, Lapang, Lhoksukon, Matangkuli, Meurah Mulia, Muara Batu, Nibong, Nisam, Nisam Antara. 

Lalu Kecamatan Paya Bakong, Pirak Timu, Samudera, Seunuddon, Simpang Keuramat, Syamtalira Aron, Syamtalira Bayu, Tanah Jambo Aye, Tanah Luas, dan Tanah Pasir.

Banjir juga merendam rumah dan kebun milik warga di Aceh Selatan, pada Sabtu, 22 November 2025. Namun, belum ada data resmi yang dikeluarkan.

“Naiknya debit yang kemudian meluap dan menggenangi wilayah permukiman dan lahan warga. Kondisi terakhir air telah berangsur surut,” kata Fadmi.


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Rutan Brandan Dikepung Banjir, Ratusan Warga Binaan akan Diungsikan

26 Nov 2025, 19:16 WIBNews