Deli Serdang, IDN Times – Pemerintah mencatat, hingga saat ini ada 153 orang pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deli Serdang dalam rombongan, Kamis (24/10/2024). Pemerintah setempat masih terus melakukan pendataan.
Data ini masih mengalami perubahan. Semula, ada 146 orang yang ditemukan. Kemudian bertambah, karena delapan orang sempat terpisah dari rombongan.
Penjabat (PJ) Sekertaris Daerah Pemkab Deli Serdang, Citra Effendi Capah menjelaskan, saat ini para pengungsi masih menempati aula Kecamatan Pantailabu. Pihaknya masih berkoordinasi, soal langkah lanjutan.
Sementara itu, untuk kebutuhan konsumsi dan kesehatan para pengungsi sudah terfasilitasi. “Soal makan, minun pengobatan sandang itu dipertanggung jawabi lembaga international UNHCR, IOM. Termasuk kebutuhan kesehatan itu ada difasilitasi," katanya.
Sebelumnya, warga setempat sempat menolak kedatangan para pengungsi dari pesisir daerah itu. Warga khawatir jika para pengungsi bisa menularkan penyakit. Terlebih persoalan lainnya.
Pemerintah kemudian meminta warga tidak terlalu reaktif dan terprovokasi belum tentu kebenarannya.
"Keberatan warga prinsipnya kita terima, namun kita harus bisa jelaskan memberikan pengertiannya situasi seperti ini, jadi kita meyakinkan pada masyarakat jangan terlalu reaktif kali dan terprovokasi isu yang kadang tidak benar. Sementara mereka di kantor camat ini aman, mudah mudahan," ungkapnya.
Sebelumnya para pengungsi terdampar di muara Pantai Dewi Indah dengan kapal kayu besar, Kamis (24/10/2024) sekira pukul 04.00.
Salah seorang pengungsi, M Sufaid (24) mengatakan mereka awalnya tinggal di kamp pengungsian di Bangladesh karena adanya konflik di Myanmar, daerah asal mereka. Kemudian mereka nekat berlayar ke Indonesia menggunakan kapal kayu selama 17 hari.